Bagikan:

JAKARTA - Warna-warni cahaya dari lampu hias yang hadir di hampir setiap pusat kota turut menghiasi suasana liburan akhir tahun di Jepang.

Lampu-lampu tersebut menjadi daya tarik pengunjung, baik lokal maupun asing, untuk mengabadikan momentum itu. 

Salah satu warga Indonesia asal Surabaya, Jihan Wulan, saat ditemui di Kota Ebina, mengatakan salah satu alasan ia berkunjung ke sana adalah untuk melihat dan berfoto dengan iluminasi.

“Bagus banget, warna-warni, suka. Aku pertama kali ke tempat ini, jadi excited pingin lihat,” ujarnya dilansir ANTARA, Jumat, 30 Desember.

Tidak hanya di kota itu, WNI yang sudah bermukim selama 10 bulan di Jepang itu juga memburu pertunjukan iluminasi di Tokyo.

Salah satu pertunjukan iluminasi terkenal adalah Tokyo Mega Illumination di Shinagawa, Tokyo, yang hadir sejak 2019.

Pertunjukan iluminasi itu, yang berlokasi di pacuan kuda Oi Racecourse, menyulap kawasan itu menjadi lautan cahaya warna-warni.

Berdasarkan data Tokyo City Keiba, pergelaran tahunan itu menghadirkan menghadirkan delapan juta lampu.

Pascapandemi, jutaan lampu itu kembali hadir dengan berbagai macam bentuk dan tema, di antaranya air terjun pelangi, pohon lampu raksasa, dan hutan aurora.

“Yang suka itu temanya negeri dongeng, terus ada pohon Natal yang besar dan air mancur diiringi musik yang indah, sangat kawaii (lucu),” katanya.

Lampu-lampu iluminasi menghiasi salah satu pusat perbelanjaan di Kota Fujisawa, Prefektur Kanagawa, Jepang. ANTARA/Juwita Trisna Rahayu    

Selain melihat dan berfoto dengan lampu-lampu iluminasi, salah satu pilihan kegiatan yang dapat mengisi liburan akhir tahun di Jepang adalah seluncur es atau ice skating.

Pusat perbelanjaan di Kota Ebina adalah satu di antara yang menyediakan gelanggang es seluncur bagi pengunjung yang berminat.

Dengan merogoh kocek 2.000 yen atau sekitar Rp250.000, pengunjung dapat mencoba berseluncur di atas gelanggang es seluas 300 meter itu.

Menurut Jihan, permainan seluncur es bisa menjadi alternatif dibandingkan bermain ski yang biayanya lebih mahal, yakni 4.000 yen atau sekitar Rp450.000.