Satu Orang Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Karanganyar
Foto: Dok. BNPB

Bagikan:

JAKARTA - Hujan lebat di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah mengakibatkan bencana banjir hingga tanah longsor pada Jumat, 24 Desember petang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mencatat satu warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor tersebut.

"BPBD Kabupaten Karanganyar telah mengevakuasi korban meninggal tersebut. Kejadian longsor terjadi di Dusun Karanglo, Desa Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar," kata Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, 24 Desember.

Muhari berujar, tanah longsor di Karanganyar juga terjadi pada beberapa titik di Kecamatan Jenawi, yaitu teridentifikasi di Dusun Nglebak, Desa Lempong.

Tanah longsor tersebut merusak tempat tinggal dan talud di sekitar bangunan rumah warga.

Sementara itu, banjir melanda beberapa kawasan di Desa Jati, Kecamatan Jaten. Peristiwa ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Debit air akibat hujan lebat akhirnya merusak tanggul sungai.

"Kondisi ini menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang banjir. BPBD mencatat 53 KK yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 70-100 cm," ungkap Abdul Muhari.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Karanganyar bersama unsur terkait lain telah melakukan upaya-upaya darurat di lokasi bencana. Para personel berkoordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk mendapatkan informasi situasi di wilayah mereka, serta menyiagakan peralatan dan perlengkapan jika ada warga membutuhkan evakuasi.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kecamatan Jenawi dan Jaten di Kabupaten Karanganyar termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 14 kecamatan berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut. Lalu, 13 kecamatan memiliki potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, salah satu di antaranya Kecamatan Jenawi.

"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor," tutur dia.