Bagikan:

JAKARTA - Polri memperbarui data penangkapan teroris sebelum dan sesudah aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. Hingga saat ini ada 26 orang yang ditangkap dan mereka disebut terafiliasi dengan dua kelompok teroris.

"Total semuanya ada 26 tersangka yang telah diamankan dan ditangkap," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu, 21 Desember.

Penangkapan puluhan teroris itu dengan rincian 7 tersangka di wilayah Jawa Tengah pada 1 Desember. Mereka berinisial KA, PM, SA, JU, PH, MGN, dan BDH.

Kemudian, ada enam tersangka teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Barat. Mereka disebut terkait dengan aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar.

"Tiga orang tersangka telah dilakukan penahanan atas nama YD, AH, AS. Kemudian 3 orang tersangka yang masih dalam pemeriksaan atas nama DP, EJD, dan AM," sebutnya.

Ada juga penangkapan lagi teroris inisial RSM di Jawa Tengah. Ia disebut berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar.

Lalu, penangkapan 10 tersangka teroris di wilayah Sumatera Utara. Mereka berinisial HRF, MG, IS, MS, SD, RG, AF, SF, JM, dan RT.

Densus 88 Antiteror juga meringkus teroris di Sumatera Barat dan Riau. Keduanya berinisial WH dan SI.

"Itu perkembangan yang kami sampaikan penegakan hukum Desember 2022 sebanyak 26 orang yang dilakukan penegakan hukum di lima provinsi di dua kelompok baik haringan JI (Jamaah Islamiyah) dan JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," kata Ramadhan.

Sebagai informasi, aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar terjadi pada Rabu, 7 Desember. Dalam aksi itu, 12 orang menjadi korban. Dari belasan korban itu, ada satu korban tewas. Ia merupakan anggota Polsek Astanaanyar.