Bagikan:

JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengatakan nama Indonesia buruk bukan karena penindakan yang kerap dilakukan terhadap koruptor. Justru, karena pemberantasan korupsi dilemahkan akhirnya negara lain memberikan penilaian negatif.

Hal ini disampaikan Novel menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut penindakan korupsi, termasuk operasi tangkap tangan (OTT) membuat nama Indonesia buruk.

"Kalau dikatakan OTT membuat nama negera jelek, saya kira tidak, ya. Justru kondisi pemberantasan korupsi yang dilemahkan membuat pandangan negara lain terhadap Indonesia menjadi kurang positif," kata Novel dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa, 20 Desember.

Novel mengingatkan harusnya seorang pejabat tak boleh bersikap permisif terhadap praktik korupsi. Apalagi, korupsi menjadi kejahatan luar biasa yang harus dibasmi.

"Tidak baik kemudian (pejabat, red) tidak peduli atau permisif terhadap praktik korupsi," tegasnya.

Meski begitu, Novel setuju jika penindakan harus dilakukan berbarengan dengan pencegahan maupun pendidikan. Jika langkah ini tidak berjalan bersamaan maka upaya pemberantasan korupsi tak akan berjalan maksimal.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengingatkan KPK jangan sering melaksanakan penindakan. Menurutnya, pencegahan harusnya dilakukan lebih maksimal.

"Kita mau bersih-bersih amat di surga sajalah kau. Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Itu enggak bagus juga, ya, lihat-lihatlah," kata Luhut dalam pidatonya di Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember.

Tak hanya itu, Luhut juga menganggap operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap dilakukan komisi antirasuah juga punya dampak buruk. Sehingga, ia bilang, seluruh pengadaan sebaiknya didigitalisasi agar pencegahan korupsi bisa dilakukan.

"OTT, OTT itu kan endak bagus sebenarnya buat negeri ini jelek banget, gitu. Tapi kalau digitalize siapa yang mau melawan kita," tegasnya.