JAKARTA - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, memprediksi tren traveling yang kemungkinan akan diminati tahun depan. Katanya, wisata healing yang jadi bagian dari wellness tourism (wisata kebugaran) masih dan akan diminati traveler di tahun 2023 mendatang.
Sandiaga Uno melihat adanya pergeseran paradigma dalam berwisata, wisatawan akan mencari kegiatan wisata atau liburan untuk kesehatan mental dan juga pikirannya.
"Ke depan terjadi suatu shift of paradigm (pergeseran paradigma). Wellness tourism tiba-tiba meningkat, orang ingin healing. Healing itu bukan buat physical being, tapi untuk benerin feeling. Refreshing yang tidak bikin kantong kering, apalagi kepala pening dan inilah yang disebut wellness tourism," ujar Sandiaga Uno, Rabu 14 Desember.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Andyani, juga mengungkapkan ada perubahan tren yang terjadi pasca-pandemi COVID-19.
"Ke depan pengambilan keputusan perjalanan berkaitan faktor kualitas terkait dengan mindfullness (kesadaran), sensastion shifting (pergeseran rasa), culture immersion (pendalaman budaya), dan pengaturan perjalanan yang berkualitas," katanya.
Traveller masa kini cenderung mengedepankan masalah kesehatan dan memilih wisata yang ramah lingkungan.
"Namun, dengan pandemi COVID-19 yang kita alami, aspek ini yang bergeser, orang menempatkan masalah kesehatan kebersihan itu yang utama dan juga aktivitas yang outdoor dan masalah sustainabilty juga menjadi bagian," ujar Ni Wayan Giri.
"Orang lebih concern mengenai masalah kesehatan, kemudian lebih manfaatkan digitalisasi," lanjutnya.
Dari data penelitian, wisatawan tak keberatan untuk membayar lebih mahal, apabila destinasi tersebut sangat concern dengan masalah lingkungan.
BACA JUGA:
"Ada penelitian bahwa kerennya wisatawan atau traveler itu berkenan untuk membayar lebih mahal, apabila destinasinya sangat concern masalah sustainabilty. Masalah lingkungan adalah konservasi lingkungan dan juga sangat berkenan untuk berpartisipasi terkait dengan masalah lingkungan itu," ungkap Ni Wayan Giri.
Lebih lanjut, wisatawan diprediksi akan mencari destinasi baru untuk menghabiskan liburan. Hal ini disusul dengan kemunculan off-grid travel, di mana semakin banyak wisatawan yang menginginkan pengalaman baru.
"Culture immersion ini dirasakan luar biasa dan banyak yang menyebut off-grid travel ini adalah travel yang keluar dari jalur yang perjalanan yang lama menuju destinasi baru," tutur Sandiaga Uno.
Adapun tren bekerja dari destinasi wisata atau work from destination juga masih jadi tren ke depan.
"Ada juga work from destination dan ini dia teman-teman yang bekerja dari destinasi. Mbak Maria mungkin bisa ke depan bekerja dari Bali, Pak Gaery dari Bajo, Mbak Trisna dari Batam, juga Mbak Dewa bisa kerja di Bintan, tapi tetap bertugas di kantornya masing-masing," pungkas Sandiaga Uno.