YOGYAKARTA – Sebagian orang mungkin ingin mengetahui sosok Bupati Meranti, Muhammad Adil yang membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut pegawai Kementerian Keuangan sebagai iblis dan setan. Video potongan pernyataan Adil viral di media sosial.
Pernyataan tersebut merupakan bentuk kekecewaan Muhammad Adil terhadap Kementerian Keuangan soal Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang dianggapnya tidak adil.
Muhammadi Adil menjelaskan pada tahun 2022, Kabupaten Meranti menerima DBH sebesar Rp114 miliar dengan hitungan harga minyak 60 dollar AS per barel. Kemudian, dalam pembahasan APBD tahun 2023 sesuai pidato Presiden Jokowi, harga minyak dunia naik menjadi 100 dollar AS per barel.
"Tapi kenapa minyak kami bertambah, liftingnya naik, duitnya makin sedikit. Bagaimana perhitungan asumsinya, kok naiknya cuma Rp 700 juta," kata Muhammad Adil dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah se-Indonesia, yang digelar di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah Pekanbaru, Kamis, 8 Desember 2022, dikutip dari laman resmi Pemkab Meranti.
Bupati Meranti menambahkan, pada tahun 2022 ada 13 sumur yang dibor dan di tahun mendatang bertambah menjadi 19 sumur. "Ditargetkan produksi mencapai 9.000 barel per hari, dan ini kenaikan yang cukup signifikan," tuturnya.
Muhammad Adil juga mengkritisi Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022 yang di dalamnya tidak terdapat anggaran untuk gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Meranti.
"Ini kan seharusnya jadi tanggung jawab pusat, tapi malah jadi tanggung jawab pemerintah kabupaten," ucap Adil.
BACA JUGA:
Sosok Bupati Meranti Muhammad Adil
Muhammad Adil tersebut dilahirkan di Alah Air, Riau pada 18 April 1972. Ia dilantik menjadi Bupati Meranti pada Jumat, 26 Februari 2021.
Adil terbilang memiliki jam terbang tinggi dalam dunia politik. Perjalanan karier politiknya dimulai dengan mencalonkan diri sebagai kepala desa namun, gagal memenangkan kontestasi pilkades.
Kendati gagal terpilih sebagai kepala desa, Adil berhasil maju sebagai anggoata DPRD bahkan terpilih untuk dua periode berturut-turut.
Adil tercatat pernah menjadi legislator di tingkat provinsi selama dua periode. Periode pertama, ia menjabat sebagai DPR Provinsi Riau pada 2014 hingga 2018. Sementara periode kedua di tahun 2019-2020.
Di periode kedua, Adil hanya menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau selama satu tahun lantaran ia memilih maju mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Kepulauan Meranti di Pilkada 2020 untuk masa jabatan 2021-2024.
Dikutip VOI dari Antara, Senin, 12 Desember 2022, pada Pilkada 2020, Adil yang berpasangan dengan purnawariwan polisi, AKBP (Purn) Asmar, menang telak di sembilan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dalam Pilkada tersebut, Adil-Asmar meraih 37.116 suara. Pasangan ini mengalahkan tiga pasangan calon yang berasal dari birokrat Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Belakangan, muncul kabar bahwa Adil telah keluar dari PKB dan bergabung dengan PDI Perjuangan.
Muhammad Adil merupakan alumnus Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Ia mendapat gelar sarjana di universitas tersebut pada 2007 silam.
Adil kemudian melanjutkan S2nya di perguruan tinggi yang sama pada 2022.
Selain terjun di dunia politik, Muhammad Adil juga aktif berorganisasi. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum FORKI Kabupaten Kepulauan Meranti pada periode 2010-2014 dan Ketua Dewan Penasihat Ikatan Sarjana NU Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2018-2022.
Demikian informasi seputar sosok Bupati Meranti Muhammad Adil yang sebut pegawai Kemenkeu sebagai iblis dan setan.