JABAR - Aiptu Anumerta Sofyan meninggal dalam aksi teror bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar pada Rabu 7 Desember kemarin. Polda Jawa Barat (Jabar) berencana memberikan akomodasi pendidikan untuk masa depan anak almarhum yang berjumlah tiga orang laki-laki.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan terpenting yang menjadi perhatian Polri adalah anak-anak mendiang Sofyan tidak terkendala mengenyam pendidikan untuk masa depan.
"Memang akan diprogram untuk memberi perhatian khusus kepada keluarga korban ya," kata Ibrahim di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis 8 Desember.
Sofyan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Astanaanyar yang menjadi satu-satunya korban tewas dalam ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku Agus Sujatno alias Abu Muslim.
BACA JUGA:
Menurut Ibrahim, perhatian khusus terhadap pendidikan anak-anak Sofyan nantinya disesuaikan dengan arah pendidikan yang ditempuh oleh anak-anak tersebut.
"Kita konsen terhadap pendidikannya nanti Insya Allah akan kita akomodasi untuk pendidikan ke depan," tuturnya.
Di samping itu, menurutnya keluarga yang ditinggalkan Sofyan itu sudah mendapatkan santunan dari PT. Asabri. Dia berharap, santunan itu bisa membantu keluarga mengurangi rasa duka.
"Diharapkan bantuan itu bisa memberikan spirit kepada korban dan keluarganya," ujar dia.
Adapun Siti Sarah yang merupakan anggota Bhayangkari itu mendatangi Polrestabes Bandung untuk menerima santunan itu pada Kamis siang. Siti Sarah yang masih tampak berduka itu tiba dengan tiga orang putranya.