JAKARTA - Skripsi yang merupakan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa sarjana (S1), akan berpengaruh besar dalam menentukkan lulus atau tidaknya seorang mahasiswa. Penulisan skripsi ditujukan agar mahasiswa mampu menulis dan menyusun suatu karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmu yang dijalaninya.
Mahasiswa yang telah berhasil lulus ujian skripsi akan dianggap mampu memahami, menggambarkan, menganalisis serta menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan bidang keilmuannya. Untuk mendapatkan status sarjana (S1), ujian skripsi merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi oleh para mahasiswa baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Akan tetapi, ujian skripsi ini seolah menjadi momok bagi beberapa mahasiswa dan menyebut bahwa hal ini cukup sulit. Meskipun ujian skripsi tentu telah diketahui semenjak awal perkuliahan.
Tidak sedikit mahasiswa S1 yang stress bahkan patah semangat karena skripsinya tidak kunjung usai dan ditolak berkali-kali oleh dosen.
Beberapa alasan yang menyebabkan skripsi tidak kunjung usai di antaranya adalah memiliki masalah dengan dosen, jarang mengikuti bimbingan skripsi, judul tidak tepat, penulisannya kurang rapi, malas, tidak ada wadah untuk berinteraksi dan lain sebagainya.
Memahami kesulitan tersebut, Ginanjar Rahmawan, SE., MM., MH. yang merupakan Akademisi Dosen Marketing di STIE Surakarta mencurahkan simpatinya kepada para mahasiswa dengan memberikan dukungan curhat skripsi gratis bagi para mahasiswa yang tengah berjuang dalam ujian skripsi.
Semenjak November 2022, Ginanjar Rahmawan aktif memberikan curhat skripsi kepada mahasiswa mana saja yang ingin mendiskusikan kesulitannya, hingga hampir semua provinsi, baik dari PTN maupun PTS, dari Aceh sampai Papua. Bahkan, terdapat hampir 1.500 mahasiswa yang tergabung dalam grup Curhat Skripsi dengan Ginanjar.
Curhat skripsi ini ia adakan melalui chat dan online meeting.
"Curhat mereka hampir 24 jam masuk ke HP saya, bahkan ada yang jam 12 dini hari. Biasanya akan saya balas diskusi mereka di jam setelah subuh, lalu siang ke sore dan malam hari," kata Ginanjar, dikutip Rabu 7 Desember.
Selain curhat skripsi, Ginanjar mengatakan bahwa dirinya juga seringkali mengadakan diskusi online simulasi seminar proposal.
"Saat ini kita selalu mengadakan online membahas beberapa hal, misal bagaimana membuat judul, lalu kita juga mengadakan simulasi seminar proposal untuk memastikan peserta siap jika akan melakukan sempro di kampusnya," ujar Ginanjar.
Menurutnya, judul menjadi kesulitan yang sering dialami oleh para mahasiswa dalam menyusun skripsi. Pasalnya proses penyusunan skripsi diawali dengan judul, banyak yang tidak bisa membuat judul yang sesuai dan yang memiliki masalah untuk disolusikan dalam penelitiannya.
BACA JUGA:
Kemudian masalah teori apa yang sesuai dipakai dalam penelitian dan cara menulis bab per bab juga sering ditanyakan oleh para mahasiswa. Selain itu, metode penelitian semacam alat analisa menjadi hal yang juga sering ditanyakan.
Ginanjar mengaku bahwa hal ini ia lakukan dengan ikhlas untuk membantu para mahasiswa lantaran dirinya dulu juga sempat mengalami kebingungan dalam ujian skripsi.
"Ketika saya jadi mahasiswa dulu, saya mengalami kebingungan dalam menulis skripsi, banyak sekali sumber di buku maupun di internet, tapi saya tidak bisa memahami karena tidak ada interaksi. Hal ini mendorong saya untuk membantu mahasiswa agar ada wadah untuk diskusi atau interaksi menanyakan apapun kesulitan mereka. Harapan saya, mahasiswa bisa mandiri mengerjakan skripsi, mengetahui apa yang ditulis dan menyelesaikan tepat waktu," jelas Ginanjar.
Kepada para mahasiswa yang tengah berjuang untuk skripsinya, Ginanjar berpesan agar jangan pernah patah semangat ketika nanti skripsi di revisi oleh dosen, dimana itu merupakan bagian dari proses menuju kesempurnaan.
Kemudian ia juga berpesan jangan menunggu tulisan bagus untuk berproses, karena setiap tahapan bimbingan dengan dosen pembimbing akan terjadi proses perbaikan. Dalam melakukan curhat skripsi, momen mengharukan yang sempat dialami Ginanjar Rahmawan adalah ketika mahasiswa melapor kepada dirinya bahwa proposalnya telah lolos.
Bahkan ada mahasiswa yang menulis nama Ginanjar di ucapan terima kasih pada lembar skripsi mereka, dan tidak sedikit yang mendoakan untuk kesehatan Ginanjar.