Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Kapolda Jateng Perintahkan Semua Anggota Perkuat Pengamanan Jelang Pernikahan Kaesang Pangarep
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi/ Foto: Dok. Polda Jateng

Bagikan:

JAKARTA – Tiga hari menjelang pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, aksi bom bunuh diri terjadi di Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi 7 Desember. Sontak peristiwa itu menjadi catatan penting bagi kepolisian untuk melakukan pengamanan ketat saat berlangsungnya hajat Jokowi dan keluarga di Jogja dan Solo nanti, 10 dan 11 Desember.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan bahwa pihaknya tentu akan mengerahkan semua kekuatan untuk melakukan pengamanan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

“Ya tentu harus kita lakukan pengamanan secara berlapis. Untuk seluruh wilayah sudah kita lakukan penebalan, terkait dengan KKYD (kegiatan kepolisian yang ditingkatkan). Baik itu fungsi intelijen, fungsi Reskrim, untuk melakukan KKYD diseluruh batas kota. Sehingga tidak ada kesempatan, ruang bagi pelaku terror untuk wilayah kita.” tegas Irjen Ahmad Luthfi dihadapan media.

Kapolda Jateng juga memastikan bahwa sekecil apa pun tetap harus diawasi oleh anggotanya.

“Dan semua anggota untuk melakukan rengiat (rencana kegiatan), tiada sejengkal pun yang tidak diawasi oleh anggota kita. Itu perintahnya.”

“Penebalan semua kegiatan regu pleton di ring 3 kita pertebal, kemudian di ring 1 dan 2 kita pertebal. Traking pos dari Brimob maupun Sabara. Termasuk di luar wilayah kita. Yang jelas semua kompartemen akan berjalan.” tutup Kapolda.

Peristiwa ledakan di Polsek Astanaanyar, Bandung menjadi perhatian Polri di seluruh wilayah. Seperti Polres Jakarta Pusat yang saat ini melakukan pengamanan ekstra di pintu masuk Polres. Polsek Jatinegara yang menempatkan anggota dengan senjata di depan pintu masuk.

Sejauh ini kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap insiden ledakan tersebut. Diduga, pelaku merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Mantan narapidana terorisme (napiter), Sofyan Tsauri menilai, dari cara meledakan diri terlihat pelaku merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Motif pelaku terlihat dari motornya tertulis KUHP dan Hukum Syirik/Kafir Perangi Penegak Hukum Setan, QS 9: 29. Lalu di atas lampu ada bendera 1515 (ISIS) artinya itu dari kelompok 1515 (ISIS) artinya kelompok JAD," kata Sofyan saat dikonfirmasi VOI, Rabu 7 Desember.

Sofyan mengatakan, biasanya target kelompok JAD yakni pemerintahaan hingga penegak hukum seperti kepolisian.