Staf MPR Dipecat Akibat Unggah Status "Pancasila Versi Negara Wakanda" di Facebook
ILUSTRASI/PIxabay

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Nasdem, Lestari Moerdijat memberhentikan tenaga ahli, Rahma Sarita akibat mengunggah status "Pancasila versi Negara Wakanda" di media sosial. Rahma Sarita yang lahir pada April 1975 itu sebelumnya dikenal sebagai presenter tvOne dan MetroTV. Rahma Sarita kini aktif di Realiti TV.

Hal ini tercantum dalam surat pemberhentian yang dilaporkan kepada Sekjen MPR. Dalam surat pemecatannya, Lestari menyebut bahwa Rahma tidak melakukan tanggung jawab sebagai tenaga ahli Wakil Ketua MPR.

Disebutkan, Rahma melanggar Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Lambang Negara dan tidak menjalankan kebijakan MPR dalam menjaga dan mensosialisasikan empat konsensus kebangsaan.

Surat pemberhentian ini dibenarkan oleh Kepala Biro Humas MPR RI, Siti Fauziah. Kata Siti, Rahma juga telah diberhentikan dari staf tenaga ahli Wakil Ketua MPR.

"Surat tersebut benar. Infonya, dia juga sudah diberhentikan," kata Siti dalam pesan singkat kepada VOI, Rabu, 16 Desember.

Sebagai informasi, dalam akun Facebooknya, Rahma menulis status sebagai berikut:

Pancasila versi Negara Wakanda:

1. Ketuhanan yang berkebudayaan

2. Kemanusiaan untuk golongan sendiri dan tidak beradab

3. Perpecahan Wakanda

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh oligarki kekuasaan

5. Ketidakadilan sosial bagi yang berseberangan dengan penguasa

Lambang burung emprit noleh ke kiri

Hal ini mendapat banyak komentar di media sosial. Setelah ramai diperbincangkan, Rahma kembali mengunggah status yang menyebut bahwa dirinya meminta maaf dan tidak bermaksud menghina lambang Burung Garuda Pancasila.

"Dear netizen yang Budiman, pagi-pagi bangun tidur saya cek semua akun medsos saya penuh komentar hujatan karena saya dianggap menghina Pancasila, mohon maaf jika terjadi kesalahpahaman. Mohon dimengerti, saya sama sekali tidak bermaksud menghina lambang negara burung Garuda Pancasila.. Jelas sekali yang saya maksudkan adalah sebuah satir untuk mengkritik perkembangan saat ini. Saya merujuk negara fiktif Wakanda (seandainya negara itu ada) sama sekali bukan burung Garuda secara utuh. Kalau banyak yang kurang berkenan, sekali lagi saya mohon maaf. Semoga ini bisa menjelaskan maksud dari postingan kemarin," tulisnya.