Tolak Impor, Pemprov Pastikan Stok Beras di Jatim Surplus
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo, memastikan tidak akan impor beras, seperti rencana Perusahaan Umum Bulog. Alasannya, stok beras di wilayahnya surplus.

"Stok beras kita surplus, dan kebutuhan konsumsi beras per tahun sekitar 3 juta ton. Artinya secara kumulatif surplus beras sebesar 2,29 juta ton," kata  dikonfirmasi, Jumat, 2 Desember.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, sepanjang 2022, luas panen padi di Jatim mencapai 1,7 juta hektar dengan produksi padi sebesar 9,68 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan beras 5,59 juta ton.

Sementara perkiraan luas panen padi di Jatim pada November hingga Desember 2022 mencapai 171,46 ribu hektar dengan prakiraan produksi sebesar 980,8 ribu ton GKG atau setara dengan 637 ribu ton beras. Adapun kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim pada November hingga Desember 2022 diperkirakan sebesar 514 ribu ton.

"Kita masih ada stok yang digunakan untuk mencukupi pasokan di pasar, dan aman," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim maupun Petugas Pelayanan Informasi Pasar di seluruh kabupaten/kota di Jatim, lanjut Hadi, produksi beras di masing-masing penggilingan di Jatim untuk skala kecil sampai dengan besar tetap melakukan produksi.

Sebagian besar digunakan untuk memenuhi pasar atau konsumsi masyarakat.

"Jadi sampai Desember pun diperkirakan untuk produksi beras dan pasar di Jatim masih sangat cukup, aman terkendali," katanya.

Berdasarkan data Siskaperbapo Pemprov Jatim, harga rata-rata beras di pasaran memang mengalami kenaikkan. Harga beras kualitas biasa yang biasanya di harga Rp8-9 ribu per kilohram saat ini berada di harga Rp10.100 per kilogram.

Sedangkan harga beras kualitas premium yang biasanya di harga Rp9-10 ribu per kilogram, saat ini berada di harga Rp11.800 per kilogram.

Di sejumlah pasar di Surabaya, harga beras juga terpantau naik. Di Pasar Tambahrejo misalnya, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp11 ribu per kilogram, dan beras kualitas premium Rp12.500 per kilogram. Kemudian di Pasar Wonokromo, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp11 ribu per kilogram, dan beras kualitas premium Rp14 ribu per kilogram.

Selanjutnya di Pasar Genteng Surabaya, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp10.500 per kilogram, dan beras kualitas premium Rp12.500 per kilogram. Kemudian di Pasar Pucang Anom dan Pasar Keputran, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp10.500 per kilogram, dan beras kualitas premium di harga Rp12.500 per kilogram.