Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut PT MRT Jakarta tetap mengajukan anggaran untuk PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dalam APBD tahun anggaran 2023.

Namun, anggaran Rp100 miliar yang diajukan MRT Jakarta bukan diperuntukkan akuisisi saham seperti rencana sebelumnya. Syafrin mengungkapkan anggaran ini akan digunakan sebagai penyertaan modal pengintegrasian.

"Tidak lagi akuisisi, ya. Tapi, penyertaan modal dari MRT ke KCI, sehingga bisa lebih menyatu dari sisi operasional itu bisa dijalankan," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 30 November.

Syaftin berujar, saat ini Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menggabungkan operasional PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) selaku anak perusahaan MRT dan PT KCI.

"Saat ini masih dilakukan koordinasi, konsolidasi, kita harapkan seluruhnya sesuai dengan regulasi yang ada," ungkap Syafrin.

Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan rencana akuisisi PT MRT akan PT KCI batal. Budi mengungkapkan PT MITJ dan PT KCI akan melakukan merger atau penggabungan.

Hal ini disampaikan usai melaporkan hasil rapat bersama Presiden Joko Widodo terkait pembangunan angkutan umum massal di perkotaan. “Nanti akan dibicarakan tentang bersatunya atau mergernya MITJ dengan KCI, jadi bukan akuisisi sekali lagi,” ungkap Budi di Istana Presiden.

Menurut Budi, pengelolaan angkutan perkeretaapian sepantasnya dikelola dalam satu lembagga agar tidak ada kebijakan yang tumpang tindih. Soal kapan waktu realisasi merger ini, Budi mengaku belum bisa memastikan.

“Kapannya tentu didasarkan pada proses daripada due diligence, penilaian BPKP. Prinsipnya harus dilakukan, tapi kita tidak bisa mengenyampingkan terkait dengan hal-hal yang sifatnya finansial dan hukum,” jelasnya.