TANGERANG – Kematian anggota TNI AU Prada Mochamad Indra Wijaya dianggap pihak keluarga penuh dengan kejanggalan. Hal tersebut diyakini setelah keluarga melihat kondisi jasad Prada Mochamad Indra Wijaya penuh dengan lebam.
Rika Wijaya (23) selaku kakak kandung Prada Indra (singkat panggilan Mochamad Indra Wijaya) mengungkapkan ada empat kejanggalan dalam kematian adiknya. Apa saja?
1. Banyak kapas diwajah
Rika menceritakan, ia dikabarkan oleh pihak Komando Operasi Udara (Koopsud) III, Kolonel Veradiyanto bahwa Prada Indra dinyatakan meninggal dunia akibat dehidrasi berat.
Terkejut mendengar kabar itu, Rika segera menghubungi Koopsud melalui video call untuk memastikan kebenaran penyebab kematian adiknya.
“Akhirnnya dalam video call, keluarga bertanya “Pak itu kenapa ya pak? Lukanya bisa begitu?” Di dalam video call itu, muka almarhum adik saya Prada Indra Wijaya diperlihatkan, bagian mata, hidung dan mulutnya sudah ditutup dengan kapas,” kata Rika.
“Kemudian Kol Adm Veradiyanto menjawab, “itu memang mukanya ditutup dengan kapas. Pakai apa kalau orang meninggal, kan kalau orang meninggal dipakain itu,” sambungnya
2. Formalin tanpa persetujuan pihak keluarga
Rika kembali menjelaskan, saat pengantaran jenazah ke rumah duka, pihak keluarga tidak diinformasikan terlebih dahulu jasad almarhum telah diformalin.
“Langsung diformalinkan tanpa persetujuan keluarga. Tanpa tanya keluarga, minimal persetujuan keluarga,” ucapnya.
3. Peti jenazah yang digembok
Ia juga menuturkan, saat jenazah diberangkatkan, didampingi Mayor Adm Triyanto dari Biak, Papua, Sabtu, 11.40 WIT, kemudian tiba di Kargo Bandara Soekarno Hatta pada pukul 17.30 WIB.
Selanjutnnya Jenazah dibawa ke rumah duka, di kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Namun ternyata peti jenazah almarhum Prada Indra digembok dengan kunci.
“Jenazah boleh dibuka? Dijawab beliau boleh dibuka. Namun boleh disaksikan oleh pihak keluarga saja. Kemudian pihak keluarga membuka. Kejanggalan lain adalah, waktu ketika membuka peti jenazah, pihak keluarga menanyakan dimana kunci gembok peti jenazah tersebut. Beliau menjawab, “tidak diberikan kunci dari Koobsudnya sendiri, dari sana dari Biak engga (tidak) dikasih kunci.”
“Akhirnya pihak keluarga membuka paksa gembok dengan menggunakan palu,” sambung Rika.
4. Jenazah penuh lebam dan darah di wajah
Rika dan keluarga mengaku terkejut, mereka menangis histeris saat melihat kondisi jasad Prada Indra usai peti dibuka. Kondisi fisiknya, masih kata Rika, penuh dengan darah dan lebam disekujur tubuh.
“Kondisi fisik jenazah tidak sesuai dengan surat kematian (wajah berdarah dan banyak lebam di badannya),” ucap Rika.
Sejumlah kejanggalan itu yang membuat keluarga Prada Indra meminta klarifikasi, dan ingin mengetahui penyebab kematiannya dengan melakukan autopsy.
Seperti dijelaskan sebelumnya, pihak keluarga telah membuat laporan ke Markas Besar TNI untuk menindaklanjuti kejanggalan atas kematian Prada Indra.