Wapres Ma'ruf Ingatkan Saudagar Muslim Jadi Pengusaha Jujur
Wapres Ma'ruf Amin/ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Bagikan:

PONTIANAK - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para wirausaha yang tergabung dalam organisasi Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI) dapat menjadi pengusaha-pengusaha jujur.

"Melalui kegiatan silaturahim bisnis ini, saya harap tidak hanya tergali 'spirit' dan kebanggaan berwirausaha dari pelaku usaha namun tumbuh tekad kuat untuk meneladani sifat jujur dan amanah dalam berdagang sebagaimana dicontohkan Siti Khadijah Radhiyallahu Anha dan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa sallam diharapkan menjadi pengusaha yang jujur ya," kata Wapres saat membuka Silaturahmi Bisnis (Silabis) Ke-14 ISMI di Pontianak, Kalimantan Barat dilansir ANTARA, Rabu, 23 November.

Menurut Wapres, sesungguhnya sektor ekonomi syariah Indonesia tidak mudah goyah bahkan tetap tumbuh di kala pandemi. Bahkan Indonesia tercatat meraih peringkat keempat dalam "Global Islamic Economy Indicator" yang semakin meyakinkan pemerintah untuk memperkuat ekosistem ekonomi Islam di Indonesia.

"Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan, salah satunya terkait ekosistem rantai nilai halal seperti sektor pertanian yang terintegrasi, kuliner halal, dan fesyen Muslim," ungkap Wapres.

Demi mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, Wapres Ma'ruf mengajak anggota ISMI untuk melakukan sejumlah langkah nyata.

"Langkah pertama dalam mendorong pengembangan produk halal, utamanya bagi produk pangan yang dihasilkan UMKM. ISMI berkesempatan besar menjadi penggerak bagi UMKM pangan halal," sambung Wapres.

Wapres menyebut pemerintah menargetkan akses UMKM terhadap pasar akan terbuka luas seiring dengan hadirnya produk yang lebih berkualitas dan kompetitif.

"Kedua selain pengembangan halal dorongan inovasi dan transformasi ekonomi digital tidak kalah penting termasuk bagi UMKM digitalisasi untuk menjadi bekal menuju UMKM berdaya, yaitu UMKM yang siap menghadapi tantangan digital dan berskala global," ungkap Wapres.

Kapasitas UMKM, kata Wapres, harus terus ditingkatkan melalui pendampingan pendampingan dapat mencakup pembiayaan pertumbuhan usaha penciptaan lapangan kerja, kepemimpinan, pelibatan perempuan, dan kaum muda.

"Langkah selanjutnya adalah penguatan kerja sama kemitraan. Kemitraan akan mendorong kolaborasi untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang kuat mensejahterakan umat," ungkap Wapres.

ISMI, menurut Wapres, mengambil peran untuk memberdayakan jangan sampai pengusaha-pengusaha muda menjadi pengusaha yang stunting, kerdil, dan tidak besar-besar.

"Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan ekonomi umat yang dibangun dengan prinsip keseimbangan. Artinya kegiatan ekonomi usaha besar dapat bergandengan dengan kegiatan usaha kecil. Itulah yang disebut dengan kemitraan dan apa yang saya sebut dengan Arus Baru Ekonomi Indonesia, jadi pengusaha besar bermitra dengan pengusaha kecil dan bukan pengusaha besar membunuh pengusaha kecil," tegas Wapres.

Terakhir, Wapres Ma'ruf meminta agar berbagai kegiatan ISMI berorientasi pada upaya menumbuhkan semangat dan kebanggaan untuk berwirausaha khususnya merangkul generasi muda agar semakin banyak pelaku usaha tumbuh di kalangan Muslim sehingga semakin besar jalan menuju pemerataan kesejahteraan.