Pakai Baju Santai Bercelana Panjang, Wapres Hubungi Ridwan Kamil Tanya Penanganan Gempa Cianjur
Menggunakan baju santai biru berbalut celana panjang, Wepres menghubungi Ridwan Kamil via layanan video call. (Antara-Desca LN)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menghubungi Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terkait dengan penanganan korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Menggunakan baju santai berwarna biru berbalut celana panjang hitam, Wepres menghubungi Ridwan Kamil via layanan panggilan video atau video call.

"Ya, Pak Gubernur, Pak Bupati, ini saya baru olahraga," kata Wapres Ma'ruf Amin dari kediaman Wapres, Jakarta, Selasa 22 November.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin 22 November siang. Lindu dengan kedalaman 10 kilometer pada titik 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur itu menyababkan banyak korban jiwa.

"Izin melaporkan Pak, 24 jam terakhir ini kami fokus pada evakuasi korban, per tadi malam tercatat ada 162 korban jiwa Pak," kata Ridwan Kamil yang berada di ujung telepon, di belakang Ridwan ada Bupati Cianjur Herman Suherman.

"Inna lillāhi wa inna ilaihi rājiun," respons Wapres disitat Antara.

"Ada 70 yang luka-luka, mayoritas patah tulang, luka-luka robek kulitnya karena tertimpa benda tajam, ada 13.000 pengungsi, mohon atensi karena akan mengungsi dalam hitungan hari atau minggu," ungkap Ridwan Kamil.

Menurut dia, 13.000 orang pengungsi tersebut masih akan bertambah karena akses menuju daerah yang terisolasi belum terbuka.

"Jadi, pagi hari ini alat berat kami maksimalkan untuk menormalisasi jalan dahulu, sementara kami perintahkan kepala desa, babinsa (bintara pembina desa), bhabinkamtibmas (pengemban polisi masyarakat di desa) untuk melakukan tindakan terlebih dahulu. Setelah jalan normal, ada 14 titik tempat pengungsian dan juga dapur umum akan menyesuaikan," jelas Ridwan.

Ridwan Kamil menyebut setidaknya ada 117 gempa susulan dengan besaran 1-4 skala richter pascagempa awal.

"Warga masih waswas, jadi mayoritas penanganan tidak di dalam ruangan, penanganan terlihat di luar. Kalau dilihat di TV, banyak (korban) bergeletakan bukan karena rumah sakit penuh Pak, melainkan karena dokter dan pasien masih khawatir kalau masih dirawat di dalam," ungkap Ridwan.

Meski mayoritas dokter dan pasien memilih untuk dirawat di luar ruangan, Ridwan Kamil menyebut para pasien mendapat pelayanan.

"Jadi, masing-masing pasien sudah tertangani dengan baik, satu pasien sudah punya 1 bed darurat, kasur lipat, tinggal penanganan relatif sudah baik. Kami sedang fokus pada daerah-daerah terpencil yang tadi masih belum terevakuasi secara maksimal," tambah Ridwan Kamil.

Bantuan dari pemerintah pusat menurut Ridwan Kamil juga telah tiba termasuk kunjungan langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

"Sebentar lagi Pak Menko PMK juga hadir. Saya dengar kabar Pak Presiden kemungkinan besok akan hadir juga. Akan tetapi, di lapangan seluruh aparat negara sudah mengevakuasi, jadi kehadiran aparat dan negara sudah sangat maksimal," ungkap Ridwan.

Sementara itu, posko penanganan korban dipusatkan di pendopo Bupati Cianjur karena luas sehingga bisa dibangun pengungsian dan rumah sakit darurat.

"Kebetulan tidak semua daerah Cianjur terdampak satu kecamatan, namanya Cugenang, kemudian listrik baru menyala 20 persen. Saya sudah minta PLN dipercepat karena malam-malam gelap susah untuk melakukan pertolongan kalau tidak ada listrik," ujar Ridwan Kamil

Sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Sejauh ini tercatat 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.