JAKARTA - Korea Utara menyindir Sekretaris Jenderal PBB Guterres seperti bagian dari Gedung Putih. PBB tidak bisa melihat secara utuh kenapa Korut 'harus' melakukan uji coba rudal balistiknya.
Pernyataan keras ini disampaikan Menlu Korut Choe Son Hui sebagai respons ucapan Guterres yang mengecam peluncuran rudal balistik.
"Baru-baru ini saya sering menganggap sekretaris jenderal PBB sebagai anggota Gedung Putih AS atau Departemen Luar Negerinya," sindir Choe Son Hui, Senin 21 November.
"Saya menyatakan penyesalan yang mendalam atas fakta bahwa Sekjen PBB telah mengambil sikap yang sangat tercela, mengabaikan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan misinya yang tepat yaitu menjaga ketidakberpihakan, objektivitas dan kesetaraan dalam segala hal," lanjut dia dikutip dari KCNA.
Korut memperingatkan Sekretaris Jenderal PBB untuk mempertimbangkan masalah semenanjung Korea atas dasar ketidakberpihakan dan objektivitas. Korut mempersoalkan PBB yang tidak mengkritik serangkaian latihan perang nuklir provokatif, yang dilakukan oleh pasukan sekutu pimpinan AS dengan keterlibatan aset strategis nuklir di dalam dan sekitar semenanjung Korea sepanjang tahun.
"DPRK memperjelas bahwa mereka tidak bisa tidak mengambil tindakan yang sangat diperlukan untuk membela diri di bawah lingkungan keamanan yang mengkhawatirkan di semenanjung Korea dan wilayah yang disebabkan oleh kerja sama militer berbahaya AS dan pasukan bawahannya melawan DPRK. Ini juga mengirimkan sinyal yang jelas bahwa AS tidak boleh melakukan tindakan gegabah jika tidak menginginkan konsekuensi bencana," tegas Choe Son Hui.
"Namun demikian, Sekretaris Jenderal PBB mengalihkan kesalahan atas kasus tersebut ke DPRK daripada AS. Ini yang paling menakjubkan dan menyedihkan bagi saya," sambung dia.