KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo ketika mengecek harga bahan pokok di Pasar Colomadu Karanganyar. Ini sebagai upaya salah satunya pencegahan inflasi menjelang akhir tahun.
Jokowi datang di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB, disambut Ganjar di depan pasar. Kemudian berkeliling dan menyapa para pedagang untuk mengecek harga-harga bahan pokok.
"Iya beberapa komuditas tadi stabil ya, Pak Presiden ingin meyakinkan saja apa yang terjadi di pasar-pasar, khususnya pasar tradisional seperti ini," ujar Ganjar Pranowo dalam keterangannya, Senin 21 November.
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, mengaku ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Namun, sebagian besar relatif turun.
"Dan, mudah-mudahan bisa semakin terkendali. Tadi kedelai yang agak tinggi, tapi relatif yang lain sudah turun," lanjutnya.
Sehingga, kedatangan Presiden untuk memastikan kondisi yang ada di lapangan.
"Seperti kondisi yang diharapkan mulai stabil. Kalau stabil, pasokannya bagus, Insyaallah semua tertata," paparnya.
Menurutnya, aktivitas Presiden Jokowi turun ke lapangan dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok. Utamanya terkait dengan pangan dalam konteks pencegahan inflasi.
"Ini bagian dari aktivitas Pak Presiden dalam menjaga kenaikan harga, khususnya tetkait dengan pangan. Ini konteks pencegahan inflasi juga," tegasnya.
BACA JUGA:
Sementara, Presiden Jokowi menuturkan bahwa pengecekan harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional untuk memastikan kondisi menjelang akhir tahun.
"Ini kan akhir tahun, kita mengecek harga-harga barang di pasar karena kondisi setiap provinsi berbeda-beda. Kemarin saya cek di Bali ternyata berbeda dengan yang ada di provinsi yang lain, nah ini kita cek di Provinsi Jawa Tengah," tuturnya.
Di Pasar Colomadu, ditemukan kenaikan harga Rp2.000 per liter pada komoditas minyak goreng. Selain itu, tempe juga naik karena bahan baku kedelai saat ini Rp15 ribu per kilogram.
"Saya melihat harga tadi yang naik, minyak. kaget juga tadi naik Rp2.000. Terus tempe juga naik karena memang kedelainya naik Rp15 ribu. Itu fakta di lapangan yang kita temukan dan nanti akan dicarikan solusinya," tandasnya.