JAKARTA - Pimpinan MPR RI memberi selamat kepada Haedar Nashir yang terpilih sebagai Ketua Umum dan Abdul Mu’ti terpilih sebagai Sekretaris periode 2022-2027 melalui Muktamar Ke-48 Muhammadiyah. MPR berharap Muhammadiyah terus berperan membawa kemajuan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan keduanya.
“Semoga keduanya dapat memimpin dan membawa gerak organisasi Muhammadiyah sebagaimana harapan warga Muhammadiyah sesuai tema Muktamar ini yaitu ‘Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta’,” ujar Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 21 November.
Yandri meyakini, Muhammadiyah di bawah pimpinan Haedar Nashir akan mengajak seluruh komponen bangsa untuk merawat dan meningkatkan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah ke-Indonesiaan. Menurutnya, dengan kelembutan berkomunikasi, Haedar Nashir bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan semua pihak.
"Kiprah dan pengabdian Haedar Nashir di Muhammadiyah tidak perlu diragukan karena sudah lama berorganisasi di Muhammadiyah," ungkapnya.
Wakil Ketua umum PAN itu menjelaskan, sebelum terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020, Haedar Nashir pernah menjadi Wakil Ketua dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Haedar, kata Yandri, juga pernah menjadi Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebelum aktif di PP Muhammadiyah.
Karena itu, Yandri optimis Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Haedar akan menghadapi tantangan dan permasalahan kehidupan yang semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman.
“Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melalui pemikiran dan aktivitasnya harus lebih banyak berbuat membesarkan Muhammadiyah menghadapi tantangan yang semakin kompleks,” ucap mantan Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Yandri menambahkan, selama ini Muhammadiyah telah banyak menghasilkan program keumatan dalam berbagai dimensi kehidupan. Seperti pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, serta pembinaan keagamaan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Semua, kata dia, berdasarkan misi utama dakwah dan tajdid dalam upaya membangun bagi kemajuan umat dan bangsa di atas nilai-nilai Islam yang “rahmatan lil alamin”.
BACA JUGA:
“Visi amar ma’ruf dan tajdid menjadi pegangan warga Muhammadiyah untuk terus berperan memajukan umat dan bangsa. Dengan berpegangan pada visi itu, melalui jaringan dan potensi yang dimilikinya Muhammadiyah bisa memberi kemaslahatan dan memajukan umat bangsa, dan negara,” pungkas Yandri.
Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Haedar mengatakan akan menjalankan amanat sesuai dengan program yang telah disusun di mana lebih kepada proses transformasi yang dinamis.
"Kami menjalankan amanat tentu pertama menjalankan program-program Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi yang lebih dinamis di masa yang akan datang. Baik yang menyangkut program umum maupun program-program di bidang yang arahnya kepada Muhammadiyah yang unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan," kata Haedar usai ditetapkan oleh sebagai Ketum dalam Muktamar ke-48 di Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang ditayangkan tvMu Channel, Minggu, 20 November.
Selain itu, lanjutnya, Muhammadiyah mengemban tugas untuk menyebarluaskan pandangan Islam berkemajuan. Dia berharap Islam berkemajuan dapat membawa rahmat.
"Kedua kami mengemban tugas untuk mensosialisasikan serta pandangan Islam berkemajuan. Dalam risalah Islam berkemajuan yang sudah ditetapkan untuk terus didialogkan dengan berbagai kalangan di dalam dan luar negeri, agar Islam yang maju dan membawa rahmat bagi semesta alam itu menjadi alam pikiran yang menyebar dan meluas, serta terimplementasi makin baik di persarikatan," tuturnya," jelas Haedar.
"Islam yang membawa damai, Islam yang menyatukan, Islam yang membangun optimisme, tatapi juga Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat, negara, dan kemanusiaan ke depan," imbuhnya.
Haedar mengatakan Muhammadiyah memiliki mandat untuk membicarakan isu strategis keumatan dengan berbagai pihak. Dia berharap hasil muktamar ini bisa menjadi masukan kepada pemerintah.
"Yang ketiga, kami PP Muhammadiyah juga memiliki mandat untuk mendiskusikan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan universal sesuai dengan porsi dan bidangnya, sehingga hasil muktamar ini juga terus kita jadikan masukan-masukan penting bagi berbagai pihak, pemerintah, DPR, lembaga-lembaga, TNI/Polri, komponen bangsa yang lain bahkan dunia internasional," katanya.