36 Pelajar yang Terkena Skabies di Banjarmasin Jalani Pembelajaran Jarak Jauh
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

BANJARMASIN - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan kebijakan bagi para murid yang terkena skabies untuk menjalani kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) guna mencegah penularan lebih luas.

"Mereka diminta di rumah saja mengikuti pembelajaran melalui online (daring atau PJJ)," ujarnya dikutip ANTARA, Sabtu, 19 November.

Dia mengatakan skabies menyerang cukup banyak murid SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin.

Kebijakan ini dikeluarkan untuk para murid agar mendapat pengobatan lebih baik dan mencegah penularan kepada mereka yang lain.

"Jadi sambil menjalani perawatan dan pengobatan, hingga kita minta lebih baik di rumah," kata dia.

Nuryadi mengaku sudah menghubungi langsung pihak sekolah atau para guru untuk memberikan perhatian khusus kepada para murid yang diserang skabies, termasuk terkait dengan kegiatan belajar mereka yang dilakukan secara PJJ.

"Jadi tidak masalah, tidak ketinggalan pembelajaran mereka, ini untuk kebaikan semua, kalau sudah mulai sembuh bisa masuk sekolah lagi," ucapnya.

Terkait pengobatan, Nuryadi menyerahkan kepada pihak Dinas Kesehatan atau puskesmas setempat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Muhammad Ramadhan membenarkan temuan serangan skabies terhadap para murid SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin.

"Dari 187 murid yang diperiksa, sebanyak 36 murid mengidap penyakit skabies," tuturnya.

Dia memastikan petugas kesehatan sudah turun tangan untuk menangani kasus penyakit ini.

Skabies adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gatal intens dan disebabkan kutu kecil bernama Sarcoptes scabiei.

Penyakit ini bereaksi kuat saat malam hari dan biasanya muncul bentol-bentol seperti digigit nyamuk, namun pada skabies bentolan lebih banyak dan berada di kulit-kulit tipis seperti di sela jari.