USAID Gelontorkan 10 Juta Dolar AS Bantu Percepat Pembangunan Papua
ILUSTRASI/Panorama Jayapura, Papua/DOK ANTARA

Bagikan:

JAYAPURA - United States Agency for International Development (USAID) mengalokasikan dana sebesar 10 juta dolar Amerika untuk mendukung rencana induk percepatan pembangunan di Papua.

USAID dengan yayasan kemanusiaan anak Wahana Visi Indonesia (WVI) yang akan bekerja sama dengan pemerintah akan memperkuat kerja sama dengan mitra pembangunan, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Sekaligus membantu Provinsi Papua dan Papua Barat dalam menggunakan dana otonomi khusus bagi warga lokal,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen dilansir ANTARA, Sabtu, 19 November.

USAID bersama Bappenas, pemerintah provinsi dan kabupaten di Papua akan meningkatkan kualitas layanan publik dan meningkatkan keterampilan lembaga lokal untuk mengawasi alokasi dan pelaksanaan anggaran, serta keterlibatan dengan warga lokal.

Sebelumnya USAID bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Wahana Visi Indonesia (WVI) mengunjungi Provinsi Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan untuk peluncuran inisiatif baru yang akan membantu mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Kunjungan telah dilakukan dari tanggal 7-11 November 2022.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Himawan Haryoga mengatakan, USAID dan Pemerintah Indonesia untuk lebih memahami tantangan pembangunan dan kebutuhan orang asli Papua (OAP) dalam pembangunan daerah.

“Dari diskusi sebelumnya dengan pemerintah daerah, pihaknya menangkap adanya tantangan pembangunan di Papua, khususnya terkait dengan pelaksanaan otonomi khusus,” kata Himawan Haryoga.

Himawan mengatakan, tantangan tersebut dapat dijawab melalui adanya rencana induk percepatan pembangunan Papua yang berdasarkan kebutuhan

Dengan berkolaborasi USAID diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan di Papua dan Papua Barat.

“Program ini akan diimplementasikan bukan hanya oleh yayasan kemanusiaan Wahana Visi Indonesia (WVI), tetapi juga bersama

dengan mitra dari Community Social Organization (CSO) lokal seperti Kitong Bisa Foundation (KBF) dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID),” kata Himawan Haryoga.