SOLO - Ketua DPR Puan Maharani berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah. Kunjungan itu dilakukan setelah Puan menghadiri pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah, Sabtu, 19 November.
Masjid pemberian Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ) ini baru saja diresmikan. Puan berharap, masjid ini bakal memperkuat hubungan Indonesia dengan UEA.
Puan ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga kader PDI Perjuangan. Kedatangan Puan dan Gibran disambut Direktur Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah Masjid Raya Sheikh Zayed, Dr. H. Adib.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu kemudian diajak berkeliling area masjid. Puan meninjau mulai dari teras, ruang utama masjid, hingga tempat wudhu.
“Bagaimana pengelolaan masjid ini nantinya?” tanya Puan kepada pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed.
Kepada Puan, Adib menerangkan, pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed sudah dibentuk di bawah koordinasi Kementerian Agama (Kemenag). Pengelolaan masjid juga berkoordinasi dengan Pemkot Solo.
“Masjid Raya Sheikh Zayed akan menjadi pelopor dan pusat penyiaran dan penyebaran Islam toleran, moderat,” jelas Adib.
Lebih lanjut, Puan berharap Masjid Raya Sheikh Zayed dapat menambah keunggulan Solo secara nasional dan internasonal.
Selain menjadi tempat salat, pusat dakwah dan pendidikan Islam, replika masjid megah Abu Dhabi, The Sheikh Zayed Grand Mosque tersebut dinilai bisa menjadi destinasi wisata religi baru.
“Sekaligus dapat menjadi simbol persaudaran antar bangsa dan pusat penyebaran Islam rahmatan lil 'alamin,” tambah Puan.
BACA JUGA:
Selepas berkeliling meninjau masjid, Puan kemudian menemui warga yang berteriak memanggil-manggil namanya dari balik pagar Masjid Raya Sheikh Zayed.
Untuk sementara, masjid belum dibuka untuk umum. Warga hanya bisa melihat Masjid Raya Sheikh Zayed dari balik pagar pembatas yang melingkar daru sisi utara hingga timur di depan masjid.
Selain masyarakat lokal, ratusan warga yang berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed merupakan penggembira Muktamar Muhammadiyah. Mereka datang dari berbagai penjuru nusantara.
Puan menyalami warga satu persatu. Dengan sabar dan telaten, cucu Bung Karno ini juga melayani warga yang meminta foto bersama.
"Ibu dari mana?" tanya Puan saat berbincang santai dengan salah satu warga.
"Dari Kalimantan. Mbak Puan, ikut Muktamar,” jawab warga tersebut.