Bagikan:

JAKARTA - Puluhan pelajar SMA Siwalima Ambon, Provinsi Maluku masih menjalani perawatan intensif di ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) dan aula sekolah akibat keracunan makanan.

"Kapolsek Baguala yang mendatangi pihak sekolah mendapati 55 nama pelajar mengalami keluhan mual-mual, kepala pusing dan diare," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Moyo Utomo di Ambon, Antara, Jumat, 18 November.

Jumlah korban keracunan massal ini bisa lebih. Mereka yang dirawat petugas kesehatan dari Puskesmas Nania di ruang UKS dan aula sekolah tersebut terdata 55 orang.

Hanya petugas juga masih melakukan pengecekan apakah ada korban yang telah dibawa ke rumah sakit terdekat oleh keluarganya.

Sesuai keterangan salah satu pelajar, Prety Masella, pada Kamis kemarin sekitar pukul 13.00 WIT ada acara makan siang bersama seluruh pelajar dengan menu ikan goreng dan sayur bayam.

Siswi kelas 11 itu mengakui sudah mulai merasakan kondisi tubuhnya lemas dan akan muntah menjelang malam hari.

Sekitar pukul 20.00 WIT, yang bersangkutan makan malam bersama dengan menu sop kacang hijau dan telur dadar.  Saat menyantap makan malam, dia mengalami pusing kepala dan mual-mual serta ingin muntah.

Ia juga masih tetap memaksakan diri mengikuti kegiatan belajar malam. Pada Jumat, sekitar pukul 08.00 WIT, korban mengalami sakit perut dan mual, kepala pusing disertai lemas. "Yang mengakibatkan penurunan kesadaran," katanya.

Petugas Puskesmas Nania sudah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan massal tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Insun Sangadji mengatakan pihaknya bergerak cepat menyikapi kasus keracunan massal pelajar ini dengan mengirimkan tenaga kesehatan ke SMA Siwalima Ambon.

"Sampel makanan sementara diteliti di laboratorium sehingga kita menunggu hasil pemeriksaan Balai POM Ambon untuk mengetahui penyebabnya," ujarnya.

Dinas Dikbut Maluku juga akan melakukan pembinaan terhadap pihak ketiga yang mengelola katering bagi para pelajar SMA Siwalima yang tinggal di asrama sekolah tersebut.

Anggota Komisi IV DPRD Maluku Andi Munazwir menyatakan mengagendakan pemanggilan pihak Dinas Dikbud Provinsi Maluku dan kepala sekolah untuk menanyakan persoalan ini.

"Masalah keracunan massal pelajar SMA Siwalima Ambon ini sudah menjadi isu penting di komisi sehingga kami mengagendakan pemanggilan mereka pekan depan," katanya. 

Komisi IV juga akan mempertanyakan penyebab keracunan massal hingga pelayanan makan dan minum para pelajar tersebut yang memenuhi standar dan kelayakan.