Insiden Jatuhnya Rudal di Polandia, Pemerintah Indonesia Serukan Perdamaian
Petugas penyelamat di apartemen Kyiv, Ukraina yang terkena serangan Rusia. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

BALI – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyampaikan sikap pemerintah Indonesia terkait dengan insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia yang diduga buatan Rusia.

Dia mengungkapkan, jika RI terus mendorong upaya penyelesaian permasalahan dengan cara-cara antikekerasan guna mencapai solusi yang komprehensif.

“Indonesia senantiasa menyerukan agar pihak-pihak, yang katakanlah berseberangan pada saat ini, untuk mengupayakan cara-cara damai,” ujarnya pada Rabu, 16 November.

Menurut Faiza, seruan ini sejalan dengan posisi RI yang terus memegang teguh prinsip ketidakberpihakan pada salah satu sisi tertentu.

“Itu tentunya berangkat dari politik luar negeri bebas aktif Indonesia senantiasa konsisten mengupayakan dan mengharapkan suatu kondisi internasional yang baik dan kondusif bagi negara-negara dunia pada umumnya,” tutur dia.

Faiza mengungkapkan pula jika situasi ini tentu saja membawa dinamika tersendiri dalam pertemuan G20.

Pasalnya, sejumlah anggota di grup ini juga merupakan sekutu dekat Polandia.

Di samping itu, Rusia sebagai negara terduga pemilik rudal yang meledak juga berada di kelompok Group of 20.

“Memang ini adalah salah satu dinamika yang sering terjadi pada saat kita menyelenggarakan event-event internasional. Tidak hanya Indonesia, mungkin pada event internasional lainnya akan banyak. Konteks yang harus kita perhatikan berlangsung tidak saja pada saat penyelenggaraan pertemuan multilateral tersebut namun juga konteks lain yang berkembang di dunia,” jelas dia.