Hati-Hati, Penyebar Video Hoaks Peristiwa Tewasnya 6 Laskar Khusus Pengawal Rizieq Shihab akan Diproses
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono (Foto: Humas Polri)

Bagikan:

JAKARTA - Bareskrim Polri memerintahkan seluruh Polda jajaran untuk menindak semua bentuk hoaks yang berkaitan dengan perkara penembakan enam laskar khusus pengawal Rizieq Shihab. Sebab, belakangan media sosial diramaikan dengan foto dan video yang dikait-kaitkan dengan perkara tersebut.

"Seluruh berita hoaks yang tidak benar di Polda-Polda dan Mabes Polri akan kita proses semuanya," ucap Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Jumat, 11 Desember.

Bahkan, saat ini Direktorat Cyber Crime Bareskrim sudah mulai memetakan penyebaran hoaks itu. Nantinya, semua pihak yang terlibat bakal diproses hukum.

"Sudah kami instruksikan untuk mencari kalau memang ada hoaks kita proses untuk kasus (penembakan)," ujar Argo.

Argo bilang, muculnya video atau foto yang dikait-kaitan dengan perkara penembakan ini hanya berdampak buruk. Sebab, masyarakat bisa terpengaruh dengan adanya video tersebut.

"Biar enggak buat masyarakat ketakutan, biar informasi itu sendiri tidak salah. Semuanya kami proses," kata dia.

Sekadar informasi, enam anggota Laskar Khusus pengawal Rizieq Shihab tewas ditembak polisi. Mereka diberikan tindak tegas karena menyerang anggota polisi.

Tindakan tegas polisi ini berawal dari penyelidikan polisi terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sebab, polisi mendapat informasi jika bakal ada pengerahan massa.

Tapi dalam proses penyelidikan dengan cara membuntuti pergerakan Rizieq, anggota Polda Metro Jaya justru mendapat serangan. 

Berdasarkan penuturan polisi, penyerangan itu terjadi ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Penyerangan diawali dengan mobil laskar khusus memepet mobil polisi.

Kemudian, sekitar 10 orang laskar khusus itu menyerang mobil anggota dengan menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Hingga akhirnya polisi membalas tembakan itu.

Akibatnya, enam orang meninggal dunia di lokasi. Sementara, empat laskar lainnya melarikan diri.