Anjing ini Bisa Endus Ketika Ada Orang yang Kadar Glukosanya Rendah
Ilustrasi seekor Golden Retriever (Photo by Richard Burlton on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Ketika Butter --nama seekor anjing--sedang menjilat seseorang, bukan cuma karena sedang manja. Tapi jauh lebih penting dari itu. Butter sedang mendeteksi kadar gula seseorang rendah.

Bagi Stella Chew, Butter adalah penyelamat. Chew yang mengidap diabetes, akan sangat terbantu ketika kadar gulanya sedang drop --ketika dia bahkan tidak menyadarinya.

Dikutip dari Channel News Asia, Senin 14 November, Butter dilatih untuk mengidentifikasi bau unik yang dipancarkan Chew, seorang penderita diabetes Tipe 1 saat dia mulai mengalami hipoglikemik, yang berarti kadar glukosanya rendah.

Butter lalu akan menjilat dan melanjutkan sampai Chew berhasil mengonsumsi sedikit gula. Itu juga bisa memberinya minuman manis yang akan meningkatkan kadar gulanya saat dibutuhkan.

Ketika tahap hipoglikemia yang paling parah, Chew mengaku akan bisa sangat berkeringat.

“Anda benar-benar merasa seperti sedang sekarat. Dan itu perasaan yang sangat menakutkan,” katanya.

“Terkadang pada tahap itu, Anda bahkan tidak bisa menahan diri, Anda bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Anda bahkan tidak bisa mendapatkan gula untuk diri sendiri," lanjut dia lagi.

Dia menambahkan bahkan jika ada seseorang di sekitar dan bersedia membantu, pasien mungkin tidak dapat mengartikulasikan karena mereka tidak dapat berpikir.

“Saat kita mengalami episode hipoglikemia, tubuh kita mengeluarkan bau. Jadi, ini semua tentang memberi tahu anjing itu jika Anda mencium bau ini, beri tahu saya,” katanya.

Agar seekor anjing dapat mengidentifikasi bau, yang katanya diproduksi saat hormon stres diaktifkan dan tubuh memecah lemak, ia dilatih.

Agar hal ini terjadi, pasien harus mengumpulkan sampel air liur di atas kertas tisu saat mengalami hipoglikemia dan membekukannya di dalam kantong. Kantong tersebut kemudian digunakan untuk melatih anjing mengenali baunya.