Bertemu Tiga Jam di Bali, Presiden Biden dan Xi Jinping Tidak Ingin Persaingan AS-China Jadi Konflik
Presiden Xi Jinping bersama Presiden Joe Biden. (Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Hari Senin mengatakan kepada mitranya dari China Xi Jinping, mereka berdua bertanggung jawab untuk mencegah persaingan negara adidaya berubah menjadi konflik, dalam pembicaraan tatap muka pertama sejak Biden menjabat sebagai orang nomor satu di White House.

"Senang bertemu dengan Anda," kata Presiden Biden kepada Presiden Xi, sambil merangkulnya, sebelum pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam jelang KTT G20 di Bali, melansir Reuters 14 November.

Presiden Biden mengemukakan sejumlah topik sulit selama pertemuan tiga jam tersebut, menurut Gedung Putih, termasuk mengajukan keberatan AS terhadap "tindakan pemaksaan dan semakin agresif China terhadap Taiwan", "praktik ekonomi non-pasar" Beijing dan praktik dalam "Xinjiang, Tibet dan Hong Kong, hingga hak asasi manusia secara lebih luas".

Presiden Biden mengatakan sebelumnya, dia berkomitmen untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka di tingkat pribadi dan pemerintahan.

"Sebagai pemimpin kedua negara, kami berbagi tanggung jawab, dalam pandangan saya, untuk menunjukkan bahwa China dan Amerika Serikat dapat mengelola perbedaan kami, mencegah persaingan berubah menjadi konflik, menemukan cara untuk bekerja sama dalam masalah global mendesak yang memerlukan gotong royong kita," ujar Presiden Biden dalam sambutan yang disampaikan di depan wartawan.

Menanggapi Presiden Biden, Presiden Xi mengatakan, hubungan antara kedua negara mereka tidak memenuhi harapan global.

"Jadi kita perlu memetakan arah yang tepat untuk hubungan China-AS. Kita perlu menemukan arah yang tepat untuk hubungan bilateral ke depan dan meningkatkan hubungan," kata Presiden Xi.

"Dunia berharap China dan Amerika Serikat akan menangani hubungan itu dengan baik," katanya, seraya menambahkan dia berharap dapat bekerja sama dengan Biden untuk mengembalikan hubungan itu ke jalur yang benar.

Hubungan AS-China telah bergolak dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya ketegangan atas berbagai masalah mulai dari Hong Kong dan Taiwan hingga Laut China Selatan, praktik perdagangan dan pembatasan AS terhadap teknologi China.

Tetapi, pejabat AS mengatakan ada upaya diam-diam oleh Beijing dan Washington selama dua bulan terakhir untuk memperbaiki hubungan.