Muncul Subvarian XBB COVID-19, Rutan Kelas 1 Salemba Mulai Perketat Protokol Kesehatan
Rutan Kelas 1 Salemba / Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kondisi warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Rutan Kelas 1 Salemba Jakarta Pusat semakin melebihi kapasitas, lebih dari dua kali lipat. Saat ini, jumlah narapidana sebanyak 3.352 orang.

Sedikitnya, 6 orang narapidana diantaranya tengah berada di Rumah Sakit Pengayoman menjalani perawatan medis. Jumlah 3.352 orang narapidana itu ternyata telah melebihi kapasitas yang ada.

"(kapasitas bangunan) Layak tampung ada 1.500 orang di Rutan Salemba. Dengan banyaknya jumlah WBP, kita lakukan antisipasi COVID-19 subvarian XBB dengan pemenuhan hak vaksin. Saat ini sudah semua WBP divaksin," kata Karutan Kelas 1 Salemba, Fauzi Harahap saat dikonfirmasi VOI, Senin, 14 November.

Fauzi mengatakan, pihaknya segera melakukan pengecekan langsung ke dalam ruang tahanan guna melihat kondisi para WBP secara langsung.

"Nanti kita ke dalam, kita petakan dan yang belum akan kita tindaklanjuti agar bisa terpenuhi kekebalan tubuhnya (imun narapidana) sehingga tidak bisa menjadi penularan (COVID-19 subvarian XBB). Kalau masih tahan, kita lakukan masa pengenalan lingkungan," ujarnya.

Sementara untuk mengantisipasi penularan dari narapidana baru yang dikirim ke Rutan Salemba, Karutan menyebutkan akan memeriksa kondisi narapidana.

"Soal napi baru nanti dari petugas medis yang mengecek kesehatan. Setelah pemeriksaan kondisi napi yang baru telah selesai, selanjutnya napi akan kita pindahkan. Nanti untuk para napi baru kita cek kesehatannya, untuk memastikan kondisi tahanan. Kita lihat dari rekam medik di dalam (Rutan Salemba) mengantisipasi COVID-19 subvarian XBB," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril menyampaikan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) terus digencarkan seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di dalam negeri.

Pemeriksaan WGS itu seiring dengan tren peningkatan kasus di dalam negeri yang diduga karena subvarian XBB dan BQ.1 yang mulai mendominasi.

Adanya subvarian XBB itu menunjukkan pandemi COVID-19 belum berakhir, masyarakat diminta untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Selain itu, juga menyegerakan vaksinasi booster COVID-19 untuk meningkatkan proteksi tubuh.

Pasien COVID-19 subvarian XBB memiliki gejala lebih ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya, mayoritas pasien subvarian itu sembuh.