JAYAPURA - Tim Polres Dogiyai, Papu dan Satgas Damai Cartenz mengevakuasi 6 orang yang lari menyelematkan diri saat kerusuhan pada Sabtu, 12 November akhir pekan lalu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan keenam orang itu merupakan pekerja jalan CV Mandiri Papua dan Fajar Mustika
“Ditemukan 6 korban yang di antaranya 5 pekerja atas nama M. Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), Willy (35) dan 1 penjaga Kios atas nama Ikbal,” kata Kombes Kamal dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 14 November.
Korban Nasir, Alif dan Randa ditemukan polisi di rumah milik Pastoran di Kampung Bukapa. Mereka melarikan diri dari amukan massa dan diselamatkan warga.
Sedangkan dua pekerja Lukman dan Willy dibawa anggota DPRD Simon Petrus Piket ke Polres Dogiyai.
“Lukman Dan Willy diketahui pada saat kejadian menyelamatkan diri ke gereja bersama 2 teman lainnya. Namun karena adanya informasi bahwa massa akan ke gereja, seorang pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun, namun pada saat itu juga 2 teman lainnya tersebut terpisah dari mereka sehingga tidak diketahui persembunyiannya,” papar Kombes Amal.
Setelah dirasa aman, Lukman dan Willya kemudian menuju ke arah Gunung Ugapua untuk bersembunyi. Keduanya ditemukan guru yang langsung mengantarnya ke anggota DPRD Simon Petrus.
“Lukman diketahui mengalami kondisi luka bacok dan mengalami patah tulang pada tangannya akibat dilukai oleh salah seorang warga dan Willy hingga kini masih mengalami trauma,” kata Kombes Kamal.
Ditemukan juga korban atas nama Ikbal dalam kondisi sudah terkubur tidak jauh dari rumahnya yang hangus terbakar.
“Mayat saudara Ikbal kami temukan di dalam tanah dengan kondisi terkubur secara tak layak. Kami mengetahui hal tersebut juga atas informasi yang diberikan oleh Bapak Simon Petrus Pikey,” tutur Kombes Kamal.
Saat ini korban selamat masih diamankan di Mapolres Dogiyai bersama masyarakat lainnya. Sedangkan korban meninggal dunia telah diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya disemayamkan di kampung halamannya.
“Masih terdapat 5 pekerja yang belum ditemukan dan diketahui kondisinya, yakni atas nama Refli, Iwan, Apus, Roni dan Joni,” kata Kamal