MEDAN - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Ishaq Abrar Mustafa Tarigan mengingatkan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bagi 17.299 pengemudi angkutan umum harus tepat sasaran.
"Banyak driver (pengemudi) di Kota Medan mengaku belum dapatkan BLT," kata dia usai rapat dengar pendapat bersama Dinas Perhubungan Kota Medan dilansir ANTARA, Selasa, 8 November.
Padahal, tutur dia, penyaluran BLT bagi 17.299 pengemudi angkutan umum terdampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) telah dilakukan sejak awal Oktober 2022.
Pemko Medan mengalokasikan dana alokasi umum dan dana bagi hasil dua persen, yakni Rp30 miliar untuk membantu masyarakat terdampak penyesuaian harga BBM.
"Kami berharap seluruh pengemudi, baik betor (becak bermotor), ojol (ojek online) dan angkot (angkutan kota) di Kota Medan terakomodir," kata dia.
BACA JUGA:
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis mengakui program perlindungan sosial akibat penyesuaian harga BBM dengan alokasi sebesar Rp10,37 miliar lebih.
"Jumlah alokasi anggarannya Rp10.379.400.000 di APBD. Peruntukan bagi 17.299 orang driver miliki KTP Medan dan masing-masing menerima Rp600 ribu untuk sekali saja," kata dia.
Pihaknya telah menyalurkan BLT bagi 10.362 pengemudi, sedangkan penyaluran bagi 6.605 orang lainnya segera dilakukan melalui transfer Bank Sumut ke rekening penerima.
"Masih ada sisa kuota 332 orang lagi bagi driver yang belum terdata. Kita buka pos pendaftaran di kantor, namun tetap memenuhi persyaratan dapat BLT," kata dia.