Distribusi Logistik Pilkada di Salah Satu Distrik Kabupaten Yalimo Terkendala karena Ditolak Massa
Ilustrasi (Raga Granada/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menyebut ada beberapa kendala terkait distribusi logistik di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua seperti di Kabupaten Yalimo, Yahukimo, dan Pegunungan Bintang.

Dia memaparkan, telah terjadi pengepungan massa di salah satu distrik di Kabupaten Yalimo, Papua dan hingga saat ini permasalahan tersebut masih belum bisa diatasi.

"Di Kabupaten Yalimo ini ada kendala distribusi logistik di satu distrik karena ada aksi pengepungan oleh massa yang menolak distribusi logistik," kata Pramono dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube KPU, Rabu, 9 Desember.

Penoilakan ini, sambung dia, terjadi karena massa yang berada di distrik tersebut menginginkan agar pemilihan kepala daerah menggunakan sistem noken. "Tetapi di Yalimo ini aturannya adalah menggunakan kotak suara," tegasnya.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka, Pramono mengatakan besar kemungkinan distrik tersebut akan menggelar pilkada susulan. Apalagi, berdasarkan informasi yang diterimanya, hingga saat ini persoalan tersebut masih belum bisa diatasi.

Sementara masalah distribusi lainnya terdapat di Kabupaten Yahukimo yang total distriknya mencapai 51 distrik. Pramono menyebut, meski pendistribusian logistik untuk pelaksanaan pilkada telah dilakukan secara besar-besaran, namun masih ada delapan distrik yang belum terjangkau. Sehingga, pihaknya hingga saat ini masih menunggu perkembangan informasi dari KPU setempat.

"Kami masih menunggu perkembangan informasi dari sana karena teman-teman KPU di Yahukimo maupun Papua terus berkomunikasi dengan teman-teman Bawaslu apakah nanti ada rekomendasi untuk dilakukan atau pilkada susulan di delapan distrik itu," ujarnya.

Dia memaparkan, metode pemilihan di Kabupaten Yahukimo, hanya ada satu distrik yang menggunakan surat suara. Sementara sisanya, menggunakan metode noken.

"Jadi logistik yang terlambat ini juga bagian dari yang seharusnya pemungutan suara menggunakan noken," katanya.

Sedangkan untuk kawasan Pegunungan Bintang, meski Selasa, 8 Desember kendala distribusi masih terjadi, namun pagi ini pilkada tetap dilaksanakan karena masalah tersebut telah berhasil diatasi.

"Jadi beberapa daerah itu yang menjadi masalah. Sementara di beberapa tempat lain, soal keterlambatan logistik tidak ditemukan lagi," pungkasnya.