JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan ajaran agama sebagai nilai universal kehidupan merupakan aspek penting yang menawarkan inspirasi spiritual dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi dunia global saat ini.
"Agama menawarkan inspirasi spiritual yang bisa dijadikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi dunia internasional saat ini," ujar Menag dalam keterangan tertulis dikutip ANTARA, Selasa, 1 November.
Pernyataan tersebut disampaikan Menag saat menjadi pembicara kunci International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Annual Forum on Relegion and Sustainable Development 2022 di Badung, Bali.
Menang mengatakan nilai-nilai agama menjadi sumber inspirasi penyelesaian persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya, kemanusiaan, dan keamanan dunia.
"Begitu banyak persoalan di dunia yang tidak mungkin diselesaikan dengan pendekatan sains dan teknologi semata," kata dia.
Di hadapan ratusan peserta perwakilan negara dan organisasi keagamaan dari seluruh dunia, Yaqut mencontohkan pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Ia mengatakan pengamalan ajaran agama terbukti meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Ajaran agama berperan sangat signifikan dalam meningkatkan imunitas spiritual, khususnya dalam upaya peningkatan kesehatan mental dalam menghadapi pandemi COVID-19. Upaya ini terbukti mempercepat proses penyembuhan pasien COVID-19," kata dia.
Menurutnya, sebagai upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SGDs) ajaran agama menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ajaran agama juga aplikatif diterapkan dalam menjaga lingkungan demi kelangsungan kehidupan.
BACA JUGA:
Sementara dalam menghadapi dunia yang dibayangi krisis ekonomi dan politik setelah meletusnya perang Rusia-Ukraina, kata dia, ajaran agama sebagai inspirasi perdamaian bagi semesta. Ajaran agama memberikan panduan tentang apa yang seharusnya dilakukan atau ditinggalkan untuk mewujudkan perdamaian.
"Ajaran agama memainkan peran yang sangat luas dalam mewujudkan perdamaian dunia. Perdamaian dunia mustahil diwujudkan tanpa perdamaian antar-agama," katanya.
International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) merupakan organisasi global dengan 145 anggota dari 50 negara yang memfasilitasi kerja sama antarnegara, antarpemerintahan, riset akademis, agama, dan organisasi keagamaan masyarakat untuk mempercepat pencapaian SDGs.
PaRD fokus pada tema perlindungan iklim, perdamaian, gender, kesehatan, ketahanan pangan, dan kebebasan beragama serta kepercayaan.