Umumkan Mobilisasi Parsial Selesai, Kementerian Pertahanan Rusia: Semua Kegiatan Wajib Militer Dihentikan
Ilustrasi mobilisasi Rusia. (Wikimedia Commons/Совет министров Республики Крым)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia telah menyelesaikan mobilisasi militer parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada Bulan September, Kementerian Pertahanan mengatakan pada Hari Senin.

"Semua kegiatan yang terkait dengan wajib militer... warga di cadangan telah dihentikan," kata kementerian itu, dan tidak ada pemberitahuan panggilan lebih lanjut yang akan dikeluarkan, melansir Reuters 1 November.

Putin mengumumkan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua pada 21 September, salah satu dari serangkaian tindakan eskalasi dalam menghadapi gerak maju pasukan Ukraina di medan perang.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada saat itu, sekitar 300.000 personel tambahan akan direkrut dan mereka akan menjadi spesialis dengan pengalaman tempur.

Tetapi mobilisasi telah berjalan dengan kacau, dengan banyak kasus pemberitahuan panggilan yang dipublikasikan kepada orang yang salah. Ratusan ribu orang telah meninggalkan Rusia untuk menghindari wajib militer.

Presiden Putin telah secara terbuka mengakui kesalahan yang dibuat, dan telah membentuk dewan koordinasi baru untuk meningkatkan upaya militer, memastikan orang-orang yang dikirim ke garis depan dipersenjatai dan diperlengkapi dengan benar.

Diberitakan pekan lalu, berbicara pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disiarkan di televisi pemerintah, Menteri Shoigu mengatakan: "Tugas yang Anda tetapkan untuk (memobilisasi) 300.000 orang telah selesai. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang direncanakan."

Lebih jauh Menteri Shoigu mengatakan, dari 300.000 rekrutan yang dimobilisasi, 218.000 orang tetap dalam pelatihan. Sementara, 82.000 orang telah dikerahkan ke zona konflik, dengan 41.000 di antaranya telah ditugaskan ke unit mereka.

Diterangkan olehnya, di masa depan perekrutan untuk kampanye Ukraina akan didasarkan pada sukarelawan dan tentara profesional, daripada memobilisasi lebih dari beberapa juta tentara cadangan Rusia.

Mobilisasi dinilai pengakuan diam-diam bahwa Rusia menghadapi kesulitan serius dalam konflik, di mana Presiden Putin memilih menggambarkannya sebagai operasi militer khusus dibanding perang.