JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan seluruh jajarannya untuk meningkatkan pengamanan. Perintah ini dikeluarkan usai terjadinya peristiwa enam laskar khusus yang tewas ditembak polisi karena melakukan penyerangan di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Perintah Kapolri tertuang dalam surat telegram bernomor 873/XII/PAM.3.3/2020 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang Operasi Inspektur Jenderal Imam Sugianto tertanggal 7 Desember 2020.
"Iya benar, TR dari Kapolri yang ditandatangani oleh Asops Kapolri, sebagai bentuk arahan Mabes Polri ke jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menyikapi perkembangan situasi terkini," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono kepada VOI, Selasa, 8 Desember.
Ada 11 poin yang termuat dalam perintah Kapolri. Salah satunya menyiagakan pasukan Anti-Anarki Brimob di wilayah yang dekat dengan pendukung FPI.
"Agar tingkatkan kesiapsiagaan dan siapkan pasukan Anti-Anarki Brimob yang di wilayahnya terdapat kantong-kantong pendukung dan anggota FPI," dikutip dari TR tersebut.
Selain itu, Kapolri meminta jajarannya meningkatkan pengamanan di Markas Komando (Mako), Pos Polisi, Asrama, hingga Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kapolri Jenderal Idham Azis juga memintaseluruh pimpinan mengarahkan personel jaga untuk mengenakan alat pengaman ketika bertugas.
"Berikan arahan kepada seluruh anggota jaga agar mengenakan helm kemudian rompi anti peluru dan bersenjata," demikian instruksi Kapolri.
Seluruh anggota kepolisian diminta meningkatkan keamanan dan keselamatan diri selama bertugas. Upaya ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
BACA JUGA:
Ada pun sebelumnya, enam anggota Laskar Khusus pengawal Rizieq Shihab tewas ditembak polisi. Mereka diberikan tindak tegas karena menyerang anggota polisi.
Tindakan tegas polisi ini berawal dari penyelidikan polisi terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sebab, polisi mendapat informasi jika bakal ada pengerahan massa.
Tapi dalam proses penyelidikan dengan cara membuntuti pergerakan Rizieq, anggota Polda Metro Jaya justru mendapat serangan.
Berdasarkan penuturan polisi, penyerangan itu terjadi ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Penyerangan diawali dengan mobil laskar khusus memepet mobil polisi.
Kemudian, sekitar 10 orang laskar khusus itu menyerang mobil anggota dengan menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Hingga akhirnya polisi membalas tembakan itu. Akibatnya, enam orang meninggal dunia di lokasi. Sementara, empat laskar lainnya melarikan diri.