JAKARTA - Peringatan Sumpah Pemuda ke-94 tingkat Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di alun-alun Kabupaten Wonosobo, Jumat, 28 Oktober.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selaku inspektur upacara mengingatkan, pendidikan merupakan sumbangsih pemuda mewarisi semangat Kongres Sumpah Pemuda 1928 dan mengubah nasib diri, keluarga, untuk membangun bangsa.
Ganjar mengatakan, pendidikan tidak sekadar menamatkan jenjang SD hingga pendidikan tinggi. Di sana, terdapat disiplin ilmu yang dapat membentuk manusia yang memiliki kreativitas dalam segala bidang.
“Anak muda mesti melek segalanya, teknologi, ilmu pengetahuan, agar kemudian dalam kompetisi global bisa menjuarai. Mudah-mudahan peringatan ini bisa menjadi inspirasi bagi yang muda untuk bergerak, seperti kakek nenek (peserta Kongres Sumpah Pemuda 1928),” urainya dalam pesan elektronik yang diterima di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyinggung Fajar Jaka Surya, pemuda asal Pemalang yang mengubah nasib karena pendidikan.
Fajar anak seorang penenun dengan upah minim dan harus menghidupi empat orang. Sempat tak hendak meneruskan studi karena kesulitan biaya, ia beruntung dapat diterima di SMK Negeri Jateng sekolahan gratis yang dibiayai APBD Pemprov Jateng.
Kini, Fajar telah lulus dan bekerja di sebuah perusahaan tambang besar di Borneo. Inilah yang disebut Ganjar pendidikan mengubah nasib diri, keluarga, dan bangsa.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng menginisiasi agar pemuda-pemudi dapat mengenyam edukasi. Bukan saja dengan program SMK Negeri Jateng di Semarang, Pati, dan Purbalingga.
Adapula sekolah semi boarding school yang dibangun di 15 kabupaten, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memutus rantai kemiskinan.
“Kalau di Jateng bagaimana anak tak bisa sekolah dapat mengakses pendidikan, SMK Jateng kita siapkan memberi ruang yang tak mampu. Hasilnya bagus karena negara terlibat, kita biayai gratis. Jangan biarkan mereka tak sekolah, agar pendidikan lebih baik. Itu yang akan ubah nasib diri, keluarga dan bangsa,” imbuhnya.
Kejutan Ulang Tahun
Seusai acara, Ganjar dikejutkan dengan seorang siswa SMP Negeri 1 Wonosobo Sahril Maulana yang memberi kue ulang tahun kepadanya. Mendapati hal itu, Ganjar yang kini genap berusia 54 tahun mengucapkan terima kasih dan menyelipkan sebuah doa.
“Saya orang yang tidak pernah merayakan ulang tahun. Tapi selalu di perayaan Sumpah Pemuda, karena tanggal lahirnya kebetulan sama, ada saja dari anak-anak. Terharu. Ya mudah-mudahan dia jadi anak hebat, sukses cita-citanya, punya semangat seperti orang yang bersumpah sebagai seorang pemuda,” ucapnya.
Sementara itu, Sahril mengaku spontan memberikan kue ulang tahun itu kepada Ganjar. Itu karena selama ini ia mengidolakan sosok pria rambut putih itu.
BACA JUGA:
Dengan meminta bantuan dari ibunya, Sahril lantas membuat sebuah kue ulang tahun sederhana.
“Karena saya ngefans sama Pak Ganjar. Ganteng orangnya sering lihat di Youtube. Harapannya sehat selalu untuk Pak Ganjar. Tadi dipesan agar saya belajar yang rajin,” pungkas Sahril.