Bagikan:

MEDAN - Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tata Reda membina 26 remaja anggota geng motor WL dan P yang diringkus petugas Polsek Medan Timur.

Sebanyak 26 anggota geng motor itu ditangkapsebelum mereka melakukan tawuran di Jalan Cemara, Kecamatan Medan Timur, Kamis (27/10) malam.

Dari tangan anggota geng motor itu disita 13 unit sepeda motor, tiga senjata tajam, dan terhadap seluruh remaja yang masih pelajar itu tidak dilakukan proses hukum, dan hanya pembinaan.

Kapolres Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda mengatakan sempat menanyakan kepada orangtua, apakah anak mereka perlu ditahan atau dipulangkan.

Secara spontan para orang tua menjawab serentak agar anak mereka dipulangkan.

Valentino meminta kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Sebab, pencegahan tindak kejahatan dibutuhkan kepedulian dan peran serta orangtua.

"Patut disyukuri, kegiatan pilar ini sudah bisa mencegah aksi sedikit keliru yang dilakukan adik-adik ini," ujarnya dikutip ANTARA, Jumat, 28 Oktober.

Dia menegaskan, tidak melarang remaja dan anak muda berkumpul, namun harus mengingat waktu dan tidak lepas dari pengawasan orangtua. Sebab, peristiwa yang akan terjadi tidak bisa diperkirakan.

"Kalau lebih dari kumpul-kumpul, itu yang kami sesalkan," katanya.

Meskipun demikian, pihaknya akan berupaya maksimal melakukan pencegahan terjadinya gangguan kamtibmas dan kejahatan lainnya.

"Terutama pada hari dan malam-malam tertentu, yang bisa dijadikan sebagai waktu remaja geng motor melakukan aksinya, seperti malam libur," kata dia.

Kapolrestabes Medan mengatakan, sebelum diperkenankan pulang, para remaja geng motor menyatakan sikap tidak akan mengulangi perbuatannya. Mereka secara serentak berjanji tidak melakukan aksi serupa.

Jika terbukti kembali mengulangi perbuatannya, maka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Kami berjanji akan mengulangi kembali perbuatan tawuran dan tidak melakukan aksi geng motor lagi," kata Valentino.