JAKARTA - Kasus gagal ginjal akut menjadi perhatian semua pihak. Pemerintah mengambil tindakan cepat dengan mendatangkan obat fomepizole dari Singapura dan beberapa negara lain. Organisasi profesi seperti Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) melalui Ketua Umum Noffendri Roestam juga menyerukan kepada seluruh anggota yang bertugas di seantero Indonesia untuk siap dan siaga.
Ia mengimbau anggota IAI untuk meningkatkan kepatuhan pada standar cara pembuatan obat yang baik (CPOB). "Ikatan Apoteker Indonesia menghimbau kepada apoteker yang bekerja di industri farmasi untuk terus berupaya meningkatkan kepatuhan pada standar cara pembuatan obat yang baik terutama dalam menjaga kualitas obat-obatan yang diproduksi," katanya kepada VOI.
Kolaborasi
IAI, lanjut Noffendri Roestam juga mengimbau apoteker yang bekerja di sarana kefarmasian untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait. "Kami juga menghimbau kepada apoteker yang bekerja di Sarana Pelayanan Kefarmasian dan di Sarana Pelayanan Kesehatan untuk berkolaborasi bersama dokter dan tenaga kesehatan lainnya agar bisa memberikan informasi dan edukasi kepada pasien/masyarakat," terangnya.
Informasi dimaksud kata Noffendri adalah soal penggunaan obat yang rasional dan aman. Lalu tentang rekomendasi penggunaan obat dalam bentuk sediaan lain. Dan juga rekomendasi terapi non farmakologi.
BACA JUGA:
"Kami dari IAI menghimbau kepada apoteker untuk lebih memperhatikan kemungkinan terjadinya interaksi obat ataupun juga interaksi antara obat dengan makanan yang berisiko menimbulkan kejadian fatal seperti kegagalan organ termasuk kondisi gagal ginjal akut," kata Noffendri.
Dan yang tidak kalah pentingnya tandas Noffendri Roestam, apoteker harus terus memantau perkembangan kasus gagal ginjal akut ini. "Ikatan Apoteker Indonesia menghimbau kepada apoteker untuk tetap memantau perkembangan informasi terkini, dan memberikan informasi kepada masyarakat dengan benar sesuai referensi terkini untuk menenangkan masyarakat," tandasnya.