JAKARTA - Bareskrim Polri akan turun tangan membantu Polda Metro Jaya memburu empat Laskar Khusus pendukung Rizieq Shihab yang melarikan diri saat insiden penyerangan anggota polisi di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono mengatakan, ikut diturunkannya anggota Bareskrim atas perintah lamgsung dari Kabareskrim Komjen Listiyo Sigit Prabowo.
"Kabareskrim menyampaikan bahwa Bareskrim akan memback up Polda Metro Jaya, mencari 4 pelaku lainnya yang melarikan diri sampai ketemu," ucap Argo dalam keterangannya, Senin, 7 Desember.
Selain itu, Argo juga menyampaikan perihal koronologi penyerangan yang dilakukan oleh Laksar Khusus. Semua berawal dari saat penyelidikan atas beredar informasi di media sosial bahwa pengikut Rizieq akan datang ke Polda Metro untuk mengawal proses pemeriksaan.
Dengan dasar itu, polisi menyelidiki identitas penyebar informasi itu. Namun, dalam proses penyelidikan itu anggota Polda Metro Jaya mendapat serangan.
Bahkan, anggota Polri yang menjadi korban akan membuat laporan polisi (LP). Sehingga, polisi nantinya penyerangan itu bisa diselidiki.
"Ya benar. Anggota yang menjadi korban akan membuat laporan polisi," kata Argo.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, enam orang Laskar Khusus pendukung Rizieq Shihab tewas ditembak polisi. Mereka ditembak karena menyerang anggota polisi.
"Terhadap kelompok MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal 6 orang," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran kepada wartawan, Senin, 7 Desember.
Fadil mengatakan, tindkan tegas kepada enam Laskar Khusus itu berawal dari penyelidikan polisi terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sebab, polisi mendapat informasi jika bakal ada pengerahan massa.
Tapi ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti kendaraan Laskar Khusus itu, tepatnya di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50 tiba-tiba mendapat serangan.
"Ketika anggota PMJ mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata taham," papar Fadil.