Bagikan:

JAKARTA - Seorang ibu bernama Kinanti (36) melaporkan kasus dugaan perundungan atau bully yang menimpa anaknya, siswa kelas 5 di SD Negeri Kalisari 01 Jakarta Timur. Kinanti mengadukan kasus ini ke meja pengaduan Balai Kota DKI Jakarta.

"Saya mengadukan tentang pem-bully-an yang terjadi di SDN Kalisari 01. Anak saya korban pem-bully-an," kata Kinanti saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa, 25 Oktober.

Usai melapor kasus ini ke petugas yang berjaga, Kinanti bercerita anaknya mendapat perundungan secara fisik dan verbal. Sang korban juga sudah menjalani visum karena dipukul oleh rekannya pada kepala bagian belakang.

Sayangnya, saat kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Timur, Kinanti belum mendapatkan keterangan dari kepolisian. Malahan, pihak sekolah sudah mengetahui hasil visum tersebut lebih dulu.

"Kami sudah visum dan hasil visumnya sampai saat ini kita tidak dikasih tahu oleh Polres Jakarta Timur. Tapi, pihak sekolah sudah mengutarakan duluan. Jadi, pihak sekolah lebih tau duluan dibanding saya sebagai orang tuanya," ujar Kinanti.

Kinanti pun juga sudah melaporkan kasus ini ke Dinas Pendidikan DKI, namun hasil yang diharapkan belum juga muncul. Padahal, kata dia, anaknya sampai saat ini masih belum kembali bersekolah karena mengalami trauma pada kasus yang terjadi sebulan lalu tersebut.

"Sampai saat ini anak saya masih menjalani terapi psikologi dan belum berani untuk ke sekolahnya," tuturnya.

Karenanya, dengan mendatangi meja pengaduan Balai Kota, Kinanti berharap agar kasus dugaan perundungan yang menimpa anaknya ini bisa segera diselesaikan.

"Harapan saya yang pasti, kami sebagai korban bisa mendapat keadilan. Pihak sekolah mau mengakui bahwa memang anak kami adalah korban. Saya maunya anak saya mendapatkan keadilan sehingga anak saya, selain pemulihan psikolognya ya, mentalnya juga mau kembali lagi ke sekolah dengan nyaman," jelas Kinanti.