JAKARTA - Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengingatkan pemerintah memberikan edukasi masif terkait munculnya subvarian baru dari COVID-19 Omicron bernama XBB.
"Ini yang perlu dijelaskan pemerintah kepada masyarakat, dia ini apa dan kemudian bagaimana mengatasi dan daya serangnya," katanya saat dihubungi, Selasa 25 Oktober.
Timboel menuturkan, jika COVID-19 varian XBB merupakan subvarian dari Omicron, kemungkinan daya serangnya akan lemah meskipun daya tularnya lebih cepat. Namun, jika varian baru, ia mengingatkan agar pemerintah perlu melakukan mitigasi pencegahan yang matang.
“Seperti varian Delta waktu itu kita tidak terlalu aware, akhirnya dia masuk dan menyerang dan menjadi persoalan yang krusial waktu itu seperti oksigen kurang dan sebagainya," ujarnya disitat Antara.
Melalui edukasi yang tepat dan menyeluruh, lanjut dia, masyarakat bisa lebih waspada terhadap potensi penularan COVID-19 varian XBB, termasuk kesiapsiagaan di fasilitas kesehatan.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan gaya hidup sehat dan senantiasa menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah
“Jangan sampai kita menganggap varian ini lemah atau sebagainya tapi jelaskan bagaimana , sudah terjadi di daerah mana, negara mana, daya serangnya bagaimana,” tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M. Syahril mengungkapkan, kasus pertama COVID-19 XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal. Varian XBB tersebut terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ada gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Ia kemudian
melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober," ucap Syahril.
Menyusul temuan tersebut, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB.
Syahril menjelaskan, meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Dia pun kembali mengimbau untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19, termasuk bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster.