RSSA Malang Jelaskan Penyebab Kematian Korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan: Bukan karena COVID-19 Tapi Terjadi Penurunan Kesadaran
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar dr. Syaifullah Asmiragani (kanan) dan dr. Akbar Sidiq /ANTARA/Vicki Febrianto

Bagikan:

MALANG - Pejabat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar (RSSA) menyampaikan penjelasan mengenai penyebab kematian korban ke-135 tragedi Kanjuruhan bernama Farzah Dwi Kurniawan (20).

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar dr. Syaifullah Asmiragani mengatakan korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal setelah 23 hari menjalani perawatan di rumah sakit tersebut tidak meninggal karena COVID-19.

"Ada beberapa hal yang ingin kami tekankan, salah satu prosedur yang dilaksanakan adalah (pemeriksaan) swab. Pasien terkonfirmasi positif COVID-19, namun, yang jelas korban meninggal bukan karena COVID-19," kata Syaifullah dilansir ANTARA, Senin, 24 Oktober.

Menurut dia, Farzah Dwi Kurniawan meninggal karena trauma signifikan yang membuatnya mengalami penurunan kesadaran.

"Yang bersangkutan mengalami penurunan kesadaran dan beberapa kasus lain," kata Syaifullah mengenai kondisi Farzah, warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Syaifullah menjelaskan saat masuk ke RSUD Saiful Anwar kondisi pasien tersebut menurun karena mengalami hipoksia atau kondisi saat sel-sel dalam jaringan tubuh mengalami penurunan kadar oksigen sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.

Menurut dokter anestesi yang menangani Farzah di unit perawatan intensif, dr. Akbar Sidiq, Farzah masuk ke RSUD Saiful Anwar dalam keadaan kritis, mengalami trauma di kepala serta cedera pada dada dan perut.

"Dilakukan perawatan hingga pemasangan ventilator selama hampir dua minggu. Sempat ada perbaikan, namun karena pasien kembali kritis dan kondisinya naik turun," katanya.

Syaifullah menjelaskan, Farzah sudah dua kali menjalani tes RT-PCR untuk mendeteksi penularan COVID-19 dan hingga meninggal pasien tersebut masih positif terserang COVID-19.

Jenazah Farzah semestinya dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan jenazah pasien COVID-19, tetapi karena pasien tersebut sudah lebih dari dua pekan terserang COVID-19 maka prosesnya dipermudah.

"Kalau pasien dengan COVID-19 harusnya mengikuti protokol. Namun, ini karena sudah dua kali di-swab, tanggal 15 Oktober terakhir, dan itu masih positif. Tapi pada akhirnya (proses) dipermudah," kata Syaifullah.

Farzah merupakan korban ke-135 yang meninggal akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada malam 1 Oktober 2022, selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.