Warga Kutamekar Sukabumi Meradang, Ulah Pengembang Bangun Perumahan Sebabkan Banjir di Permukiman Warga
Kondisi salah satu rumah di Kampung Kutamekar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar/ANTARA

Bagikan:

SUKABUMI - Warga Kampung Kutamekar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memberikan peringatan keras kepada pengembang Perumahan Pesona Farida Regency Palabuhanratu karena proyek pembangunannya kerap memicu banjir. 

"Peringatan keras ini karena pihak pengembang tidak memperhatikan dampak dari pembangunan perumahan itu, sehingga kerap menyebabkan banjir di permukiman warga di Kampung Kuta Mekar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu seperti terjadi pada Sabtu kemarin," kata Ketua RT 03/10 Kampung Kutamekar Andi Suhendi di Sukabumi, Antara, Minggu, 23 Oktober malam.

Puluhan rumah terdampak banjir dengan ketinggian hampir satu meter. Sebelum adanya pembangunan perumahan, daerahnya tidak pernah mengalami banjir seperti ini.

Tetapi setelah ada proyek pembangunan Perumahan Pesona Farida Regency dalam beberapa pekan sudah terjadi tiga kali banjir dengan ketinggian air sampai satu meter.

Akibat dari banjir itu, selain menyebabkan lingkungan warga menjadi kotor juga merusak harta benda milik masyarakat yang terdampak. Bahkan banjir tersebut mengancam keselamatan warga sebab memicu tanah longsor.

Warga pun sudah mengajukan protes beberapa kali, namun tidak mendapatkan jawaban pasti hanya janji dari pihak pengembang untuk segera menuntaskan permasalahan itu dan berjanji akan mengganti kerugian masyarakat yang terdampak.

Selain itu, pihaknya pun sudah melaporkan kejadian ini kepada Camat Palabuhanratu Ali Iskandar, bahkan camat pun memberikan teguran serta mengingatkan pihak pengembang untuk merealisasikan keluhan dari warga.

Banjir ini dipicu karena aliran sungai yang mengalir di sekitar lokasi proyek terdampak pembangunan seperti alirannya menjadi sempit dan pendangkalan.

Imbasnya saat terjadi hujan deras maupun banjir kiriman sungai itu tidak lagi bisa menampung debit air sehingga imbasnya air sungai meluap dan membanjiri permukiman warga di Kampung Kutamekar.

"Kami hanya ingin pihak pengembang memperhatikan lingkungan masyarakat sekitar, karena warga tidak pernah mengganggu proses pembangunan itu. Tetapi, jika kondisinya seperti ini kami tidak segan meminta Pemkab Sukabumi untuk menunda pembangunan hingga keluhan warga diperhatikan pengembang," tambahnya.

Dihubungi secara terpisah, Project Manager PT Ratu Bangun Developer Perumahan Pesona Farida Regency Palabuhanratu Angga meminta maaf kepada warga atas kejadian banjir yang merendam sejumlah rumah warga di Kampung Kutamekar yang diduga dipicu pembangunan perumahan yang dikembangkan pihaknya.

Antisipasi terjadinya banjir susulan pihaknya mengaku sedang membuat danau retensi yang tujuannya untuk menampung debit air baik sungai maupun hujan yang berlebihan sehingga air tidak meluap yang bisa menyebabkan banjir di permukiman warga sekitar.

Lanjut dia, dalam pembangunan ini pihaknya sudah melengkapi berbagai perizinan termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Tapi diakuinya karena danau retensi yang masih dalam pembuatan, sehingga belum bisa secara maksimal berfungsi dampaknya jika terjadi hujan bisa memicu banjir akibat meningkatkan debit air sungai yang mengalir di permukiman warga.

"Kondisi ini memang menjadi perhatian dari kami dan berharap kedepannya tidak terjadi bencana serupa yang berdampak kepada warga sekitar, kami pun meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir," katanya.

Ia menambahkan pihak pengembang akan meninjau langsung ke permukiman warga yang terdampak bencana banjir khususnya di RW 09 dan 10 untuk melakukan pendataan terkait peruntukan ganti rugi untuk masyarakat yang terdampak.