Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga, wisatawan dan nelayan waspada terhadap potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter di laut selatan Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

"Berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter. Sehingga masuk kategori tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Jateng, dikutip dari Antara, Jumat 21 Oktober.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya pada hari Jumat 21 Oktober mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga Sabtu 22 Oktober, dan akan segera diperbarui jika perkembangan lebih lanjut.

"Dalam peringatan dini tersebut, tinggi gelombang di seluruh wilayah perairan selatan Jabar hingga DIY, baik Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter," tuturnya.

Ia menjelaskan, peningkatan tinggi gelombang tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

Menurut dia, pola gerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi tersebut dapat memicu peningkatan tinggi gelombang laut.

Teguh menyampaikan, tinggi gelombang 2,5-4 meter juga berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran sebelum berangkat melaut.

Dalam hal ini, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.

Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

"Bagi masyarakat yang berwisata di pantai terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, hendaknya tidak mandi atau bermain air di pantai karena gelombang tinggi dapat datang sewaktu-waktu," pungkasnya.