YOGYAKARTA – Pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara Nusantara yang ada di Kalimantan Timur bakal dilakukan. Dalam pemindahan tersebut akan ada beberapa skenario pemindahan ASN ke Ibukota Baru.
Skenario Pemindahan ASN ke Ibukota Baru
Empat skenario akan digunakan dalam pemindahan ASN ke IKN dengan melihat realisasi pembangunan sistem pendukung di Ibukota baru. Hal ini dijelaskan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
“Ada (skenario) 1, 2, 3, dan 4. Kira-kira seperti itu karena nanti fungsi yang pelayanan bisnis bisa masih di Jakarta, tapi fungsi pendukung kebijakan nanti ada di sana,” jelas Azwar di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta dilansir ANTARA, Rabu, 19 Oktober.
Adapun keempat skenario yang disediakan adalah sebagai berikut.
- Pemindahan sebanyak 2.000 ASN
- Pemindahan 5.700 ASN
- Pemindahan sebanyak 60.000 ASN
- Pemindahan 100.000 ASN
Jadwal Pemindahan ASN ke IKN
Terkait jadwal pemindahan ASN ke Ibukota baru belum bisa dipastikan, namun Azwar mengatakan bahwa pemindahan akan dilakukan pada 2024. Pemilihan skenario pemindahan sendiri akan didasarkan pada jumlah aparatur atau sumber daya manusia (SDM) ASN yang terpilih.
Selain itu pemerintah juga akan melihat realisasi pembangunan sistem pendukung yang ada di Ibukota baru tersebut di antaranya seperti penyediaan tata ruang, ketersediaan kantor, hingga prioritas dalam urusan pemerintahan.
Fasilitas yang Didapat ASN
Bagi ASN yang akan dipindahkan ke IKN akan mendapatkan beberapa fasilitas pemindahan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Direktur Aparatur Negara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Prahesti Pandanwangi.
Dikutip dari Kompas, Pemerintah tak hanya akan membawa ASN itu sendiri melainkan istri dan anaknya.
“(Untuk) siapa saja biaya pindah itu, pertama ASN itu sendiri, lalu satu orang pasangannya, dua orang anak, dan seorang asisten rumah tangga,” kata Prahesti dalam webinar yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis, 14 April.
Nantinya ASN akan mendapatkan pembiayaan seperti uang harian, biaya barang pindahan, biaya transportasi, dan biaya tunggu.
Uang diberikan selama proses pemindahan, sedangkan biaya barang meliputi dari biaya pengepakan dan pengiriman. Sedangkan untuk biaya transportasi terhitung dari bandara menuju IKN Nusantara yang meliputi tiket pesawat dan biaya sewa mobil untuk 1 bulan pertama. Sedangkan biaya tunggu adalah biaya penginapan yang dibutuhka saat transit di Balikpapan.
Kriteria ASN yang Dipindah ke IKN
Prahesti menjelaskan bahwa kriteria ASN yang dipindah didominasi oleh pegawai di usia muda yakni rentan 30-39 tahun dengan presentase 34,5 persen.
Selain itu sebanyak 28,8 persen akan diisi oleh ASN berusia 40-49 tahun, lalu 19,8 persen akan diisi oleh ASN usia 50-60 tahun.
Selain usia, ASN yang akan dipindah ke IKN mayoritas adalah laki-laki dengan presentase sebesar 54 persen, sedangkan ASN perempuan sebesar 46 persen.
ASN yang akan dibawa ke IKN mayoritas memiliki jenjang pendidikan S1 yakni sebesar 51,3 persen, kemudian ASN berpendidikan S2 sebesar 26,7 persen, dan D-III sebanyak 14,8 persen.
Ifrastruktur IKN
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Pemerintah akan membangun infrastruktur dan daya dukung lebih dulu agar ASN merasa nyaman dengan lingkungan barunya. Daya dukung yang dimaksud adalah daya dukung pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Menpan RB Abdullah Azwar Anas mencontohkan bentuk infrastruktur yang memadai seperti pembangunan sekolah mulai jenjang TK sampai perguruan tinggi yang berkualitas. Selain itu terdapat fasilitas umum seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan fasilitas sosial.
“Udaranya bagus, kendaraan tidak ada polusi, dan semuanya listrik. Orang akan pindah ke sana,” tuturnya.
Itulah informasi terkait skenario pemindahan ASN ke Ibukota baru. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.