Bagikan:

JAKARTA - Rusia terus ditekan dunia barat agar menghentikan agresi militernya ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin tidak tinggal diam. Dia merapat ke Asia dengan mengumbar pujian.

"Hari ini kita telah bertemu dengan latar belakang perubahan serius dalam politik dan ekonomi global. Dunia menjadi benar-benar multipolar, dan Asia, di mana pusat-pusat kekuatan baru tumbuh, memainkan peran utama," ucap Putin di KTT Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA), Rabu 13 Oktober.

Putin menyebut negara-negara Asia merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi global. Rusia secara aktif berkontribusi pada proses ini.

"Kami berkomitmen untuk pembangunan dan kemakmuran Asia, untuk menciptakan ruang kerja sama perdagangan dan investasi yang terbuka serta memperluas dan memperdalam ikatan kerja sama di berbagai sektor ekonomi menuju tujuan ini," sambung dia lagi.

"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Rusia adalah negara pendiri Dewan Bisnis CICA, yang telah mengadakan banyak konferensi dan seminar yang sukses tentang berbagai masalah ekonomi selama beberapa tahun terakhir," lanjutnya.

"Kami bekerja keras bersama dengan negara-negara Asia lainnya untuk menciptakan sistem keamanan yang setara dan tak terpisahkan berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam PBB yang diakui secara universal,"

Presiden Vladimir Putin menggunakan pidatonya di hadapan para pemimpin Asia. Puti tegaskan, Moskow memerangi Barat untuk membangun dunia yang lebih adil.

Putin menggambarkan Barat sebagai kekuatan neo-kolonial yang bertekad menghambat perkembangan dunia dan mengeksploitasi negara-negara miskin.

"Seperti banyak mitra kami di Asia, kami percaya revisi diperlukan dari sistem keuangan global, yang selama beberapa dekade memungkinkan apa yang disebut 'miliar emas', yang mengalihkan semua aliran modal dan teknologi ke diri mereka sendiri untuk hidup sebagian besar. dengan biaya orang lain," kata Putin.

Namun, anggota CICA memiliki agenda mereka sendiri yang beragam, dan juga menjadi lebih berharga bagi Rusia sebagai pelanggan minyak, gas, dan komoditas lain yang sulit dijual ke Barat.