Longsor Pemancingan Cibogor, Satu Tewas-20 Orang Terluka
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim (kiri) saat mengunjungi lokasi longsor di area pemancingan Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (11/10/2022). ANTARA/Linna Susanti

Bagikan:

BOGOR - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mencatat 20 orang korban luka-luka dan satu orang meninggal akibat longsor di pemancingan Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah pada saat hujan deras.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim saat meninjau lokasi longsor di area pemancingan, menyampaikan turut berduka cita kepada korban meninggal dunia, anggota Babinsa Polsek Bogor Tengah.

"Saya ucapkan belasungkawa dan berduka cita atas meninggalnya anggota Polri Babinsa di Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah sore hari ini. Kitacukup kehilangan ya karena beliau dedikasinya, khususnya untuk Kota Bogor cukup tinggi," kata Dedie dilansir ANTARA, Selasa, 11 Oktober.

Dedie menyebutkan dari hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terdapat 20 orang korban longsor yang di antaranya ialah anggota Babinsa Polsek Bogor Tengah bernama Jefri.

Dari 20 orang korban tersebut, ada sembilan orang yang terkena langsung reruntuhan tanah dan material lain hingga menyebabkan dua orang luka berat dan satu orang meninggal dunia.

Selebihnya, kata dia, korban longsor di area pemancingan itu mengalami luka ringan. Puluhan orang itu telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis.

"Jadi semuanya yang 20 orang ini sudah terlacak, sudah dievakuasi. Pukul 22.00 WIB kita hentikan pencarian korban. Tapi kalau ada kendaraan korban yang belum diambil saya sudah perintahkan petugas untuk diamankan," jelasnya.

Dedie menyampaikan, diduga penyebab longsor yang terjadi saat hujan deras dan angin kencang ini karena tebing di area pemancingan tersebut curam.

Dia mengimbau masyarakat memiliki hati-hatian yang tinggi di saat cuaca ekstrem yang diprakirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga April 2023.

"Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami ya, untuk menghindari daerah-daerah yang rawan," kata dia.