Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Inggris mengumumkan penjatuhan sanksi terhadap pejabat keamanan senior Iran serta polisi moral pada Hari Senin, menyebut mereka menggunakan ancaman penahanan dan kekerasan untuk mengontrol apa yang dikenakan dan perilaku wanita Iran di muka umum.

Kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi, telah memicu protes di seluruh Iran dan internasional, dengan demonstran menyerukan jatuhnya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Buntut dari kematiannya dan protes yang terus bergulir, Inggris mengatakan telah memberikan sanksi kepada polisi moral secara keseluruhan, serta kedua pemimpinnya, Mohammed Rostami Cheshmeh Gachi dan Kepala Divisi Teheran Haji Ahmed Mirzaei.

"Sanksi ini mengirimkan pesan yang jelas kepada pihak berwenang Iran - kami akan meminta pertanggungjawaban Anda atas penindasan Anda terhadap perempuan dan anak perempuan dan atas kekerasan mengejutkan yang telah Anda lakukan terhadap rakyat Anda sendiri," kata Menteri Luar Negeri James Cleverly dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 10 Oktober.

Sanksi tersebut dibuat dengan menggunakan hukum Inggris, yang dirancang untuk mendorong Iran mematuhi hukum hak asasi manusia internasional dan menghormati hak asasi manusia.

Itu berarti, orang-orang yang disebutkan namanya tidak dapat melakukan perjalanan ke Inggris dan aset mereka yang disimpan di Inggris akan dibekukan.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri mengatakan telah memanggil kuasa usaha Iran, diplomat paling senior Iran di Inggris, atas tindakan keras terhadap protes.

Diketahui, pihak berwenang Iran telah menggambarkan protes sebagai plot oleh musuh Iran, termasuk Amerika Serikat.