Konsisten Bicara Swasembada Pangan, Prabowo: Alhamdulillah Sekarang Banyak yang Sadar Kita Tak Boleh Tergantung Impor
Ketum Gerindra yang juga Menhan Prabowo Subianto/DOK Tim Media Prabowo Subianto

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersyukur dengan terus tumbuhnya sektor pertanian di Tanah Air sehingga masyarakat selamat dari kelaparan dan kelangkaan pangan, termasuk saat pendemi COVID-19 menyerang. Sektor pertanian di Indonesia malah tumbuh positif saat pagebluk.

Indonesia berhasil meraih penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) berkat keberhasilan swasembada pangan pada 2019-2021. Kesuksesan tersebut pun diapresiasi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

"Apa yang saya perjuangkan, saya suda bicara 10 tahun-20 tahun swasembada pangan, swasembada pangan. Alhamdulillah, sekarang orang baru sadar, kita tidak bisa tergantung negara lain, tidak bisa tergantung impor," ucap Prabowo saat mengunjungi Dusun Butuh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 10 Oktober.

"Bukan kita tidak suka orang asing, tidak. Kita harus bisa berdiri di atas kaki kita sendiri, rakyat kita harus makmur. Untuk apa kita merdeka kalau kita tidak makmur," imbuh mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2004-2009 dan 2010-2015 itu.

Prabowo mengingatkan, nasib petani dan sektor pertanian tidak boleh diabaikan. Sebab, akan berpengaruh terhadap gizi penduduk dan kehidupan sebuah bangsa.

Dirinya lantas membeberkan kondisi 15 negara yang belakangan dinyatakan bangkrut baru-baru ini akibat krisis global. Jumlahnya diprediksi naik menjadi 60 negara akibat negara gagal mengelola keuangan sehingga menyebabkan perekonomian memburuk, termasuk akibat mahalnya harga pangan.

"Sudah ada 300 juta orang yang sekarang kelaparan. (Sebanyak) 15.000 orang mati kelaparan setiap hari di Afrika, di negara lain. Dan diperkirakan tahun depan ada 500 juta (orang yang kelaparan)," sambung Menteri Pertahanan (Menhan).

Meski demikian, Prabowo mengatakan Indonesia patut bersyukur karena diberikan kekayaan sumber daya alam (SDA) dan subur sehingga tidak pernah kekurangan pangan.

"Kita bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, kita masih bisa. Tapi, kita harus waspada karena mungkin nanti ada daerah-daerah kita yang kekeringan. Tapi, kita harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, kita dikasih tanah yang subur, kita bisa dapat makanan," tutur dia.