JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot pada penutupan perdagangan Senin 27 Januari ini ditutup melemah. Nilai tukar rupiah melemah 32 poin atau 0,24 persen ke level Rp13.615 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada VOI, Senin 27 Januari mengatakan, pelemahan rupiah dipicu wabah virus corona. Kekhawatiran terhadap mewabahnya virus tersebut bisa mendorong pelemahan aset berisiko negara emerging market termasuk Indonesia.
Apalagi, kata dia, banyak berita melaporkan naiknya jumlah kematian akibat virus ini dan bertambahnya negara yang dimasuki virus ini.
Sejauh ini, virus corona telah menyebar di 10 negara termasuk di Amerika Serikat, Jepang, dan Perancis. Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Minggu 26 Januari, lebih dari 2.700 orang terinfeksi secara global. Wabah ini juga telah membuat 80 orang di China kehilangan nyawanya.
Mayoritas mata uang di Asia lemah di hadapan dolar AS. Won Korea menjadi mata uang paling lemah setelah turun 0,79 persen. Selanjutnya ada baht Thailand dan dolar Singapura yang melemah masing-masing 0,41 persen dan 0,35 persen.
Setali tiga uang pelemahan juga terjadi pada dolar Taiwan yang turun 0,25 persen. Sementara rupee India melemah 0,15 persen, peso Filipina dan dolar Hong Kong terkoreksi masing-masing 0,13 persen dan 0,05 persen.
Sementara yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang di kawasan yang berada di zona hijau setelah menguat 0,20 persen.