JAKARTA - Ruas Jalan Jend. Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat kembali terendam banjir pada Kamis, 6 Oktober, malam. Akibatnya, sejumlah pengendara nekat melawan arus lalu lintas guna menghindari genangan air.
Genangan juga berdampak pada kemacetan yang mengular panjang hingga sekitar 1 kilometer, dimulai dari Trafic Light (TL) Rawasari hingga ke dekat simpang Coca Cola Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dampak terjadinya kemacetan lalu lintas ini pun dikeluhkan sejumlah pengendara lain.
Maulana (42) misalnya, sopir taksi online ini pun menyebut, akibat terjadinya kemacetan, dirinya harus merugi dengan kehilangan pelanggan yang merasa telah menunggu penjemputan terlalu lama.
"Ini saya udah dua kali di cancel sama Cs (pelanggan). Ini udah dapet lagi di deket RS Pertamina tapi malah macet, jadi lama saya jemputnya ini," katanya.
"Ya kalau emang mau menghindar lebih baik minggir aja gitu, jangan forbidden gini. Kan kasian yang lain jadi kena dampak macetnya," sambungnya dengan mimik wajah kesal.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Ikrar (27), pemotor asal Sunter, Jakarta Utara ini mengaku melakukan aksi nekat melawan arus lantaran tak ingin sepeda motor kesayangannya mogok terkena air.
"(Kenapa lawan arus, kan berbahaya?) Ya daripada motor saya mogok, biaya service-nya kan mahal, kalau motor mati kena banjir. Mending saya lewat jalur cepat daripada harus lewatin banjir," kata Ikrar saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, tak berbeda dengan penjelasan Ikrar, Ardi (30) mengaku ikut-ikutan pemotor lainnya yang melawan arus guna menghindari genangan air.
"Kalau saya ikut-ikutan aja, orang pada mogok itu yang lewat situ (lokasi genangan). Jadi saya coba hindarin banjir ajalah, sayang motornya," ucap dia.