KUDUS - Sebanyak tiga guru di SMP 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Aktivitas belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) juga dihentikan sementara.
"Meskipun kematian ketiga guru tersebut tidak bersamaan, tetapi hasil tes usap tenggorokan (swab) ketiganya memang terkonfirmasi positif COVID-19 dan masing-masing memiliki penyakit penyerta," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus, Andini Aridewi di Kudus dikutip Antara, Selasa, 1 Desember.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus, menurut Andini langsung menindaklanjuti hasil tes usap swab positif COVID-19 dengan melakukan penelusuran kontak erat.
Andini mencatat ada 43 guru di SMP 3 Jekulo yang harus menjalani tes usap tenggorokan untuk memastikan terpapar tidaknya COVID-19.
Penelusuran kontak tidak hanya di lingkungan SMP 3 Jekulo, melainkan masing-masing anggota keluarga dari ketiga guru yang meninggal tersebut juga dilakukan guna memastikan ada tidaknya penularan di lingkungan keluarga.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengungkapkan sudah meminta sekolah setempat untuk menghentikan sementara aktivitas belajar mengajarnya sambil menunggu hasil tes usap tenggorokan.
"Kami juga menginstruksikan kepala sekolah setempat untuk membuat kronologi dan rekam perjalanan masing-masing guru yang meninggal sehingga bisa menjadi bahan masukan bagi dinas, terutama ketika sebelumnya ada yang memang bepergian ke daerah lain," ujarnya.
Awalnya, Disdikpora Kudus hanya menerima laporan satu guru yang meninggal di akhir pekan sebelumnya, kemudian menerima laporan ada tambahan dua guru yang meninggal pada awal pekan ini.
Kepala Sekolah SMP 3 Jekulo Wiwik Purwati memastikan tidak ada siswa yang kontak dengan guru tersebut di sekolah karena pembelajaran dilaksanakan secara daring.